Bagikan:

YOGYAKARTA - Danau Lau Kawar di Provinsi Sumatera Utara tak kalah indahnya dari Danau Toba. Danau seluas 200 hektar ini berada di bawah kaki Gunung Sinabung, Desa Sinabung Kutagugung, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo. 

Meski tidak sepopuler Danau Toba, Danau Lau Kawar menawarkan keindahan alam yang juga mengagumkan. Selain menyuguhkan pesona alamnya, danau ini juga terkenal sebagai tempat rekreasi yang sejuk dan asri. Lantas apa saja daya tarik Danau Lau Kawar bagi Anda yang penasaran ingin berkunjung ke sana?

Daya Tarik Danau Lau Kawar

Berada di lereng bawah Gunung Sinabung, Danau Lau Kawar dikelilingi oleh pegunungan hijau dan hutan hujan tropis. Danau ini masuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang terletak di ketinggian 2.451 meter di atas permukaan laut. 

Area Danau Lau Kawar memiliki suasana yang sejuk dengan suhu 16 hingga 17 derajat Celcius. Kawasan di sini juga tergolong subur untuk tumbuhnya berbagai tanaman dan pepohonan. Danau ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah di sekitarnya. 

Terbentang lahan seluas 3 ha di pinggiran danau ini yang cocok untuk tempat bermalam dan berkemah. Banyak pengunjung datang ke sini untuk camping dengan mendirikan tenda di kawasan danau. Selain melihat keindahan danau, wisatawan juga bisa mencoba berbagai aktivitas seperti menyewa perahu, memancing, naik kapal boat, hingga panjat tebing. 

Harga Tiket Danau Lau Kawar

Tempat wisata Danau Lau Kawar dibuka secara bebas, sehingga pengunjung tidak dikenakan biaya retribusi. Pengunjung yang masuk ke danau ini hanya perlu membayar tiket parkir kendaraan sebesar Rp5.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp10.000 bagi kendaraan roda empat. 

Rute Perjalanan ke Danau Lau Kawar

Lokasi Danau Lau Kawar berjarak kisaran 27 km dari Kota Berastagi. Jika berangkat dari Kota Berastagi, Anda akan melewati Jalan Simpang Empat-Jalan Lau Kawar-Danau Lau Kawar. Perjalanan menuju danau ini cukup mengasyikkan karena pemandangan indah di sekelilingnya. 

Saat menempuh perjalanan ke Danau Lau Kawar, Anda bisa melihat indahnya hutan dan berbagai macam pepohonan yang tumbuh. Perjalanan ke lokasi ini juga akan melewati rumah adat Karo di Desa Lingga. Rumah adat tersebut menjadi daya tarik tersendiri karena sudah berusia ratusan tahun.

Legenda Danau Lau Kawar

Ada berbagai versi cerita mengenai asal mula Danau Lau Kawar yang beredar di masyarakat sekitar. Nama "kawar" yang melekat pada danau ini berasal dari sebuah desa yang subur dengan penduduk yang sebagian besar bercocok tanam, sehingga hasil panennya selalu melimpah.

Suatu ketika, Desa Kawar mendapatkan hasil panen yang jauh lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai ungkapan syukur, penduduk desa mengadakan pesta adat yang lebih meriah daripada tahun sebelumnya. Persiapan dilakukan dengan matang, mulai dari memasak, menyiapkan pakaian warna-warni, perhiasan, hingga menghias desa.

Seluruh penduduk bekerja sama demi kelancaran upacara adat tersebut. Upacara adat ini dimeriahkan dengan pagelaran Gendang Guro-Guro Aron, musik khas masyarakat Karo. Pesta tahunan ini dihadiri oleh seluruh penduduk kecuali seorang nenek tua yang lumpuh. Anak, cucu, dan menantu nenek tersebut lupa mengirimkan makanan untuknya.

Setelah pesta selesai, mereka baru teringat untuk mengirim makanan kepada nenek. Namun, di tengah perjalanan, cucunya memakan isi bungkusan makanan dan yang tersisa hanya tulang belulang.

Nenek yang tidak mengetahui hal tersebut mengira anak dan menantunya tega melakukan hal itu. Ia merasa sedih dan terhina, lalu berdoa kepada Tuhan untuk mengutuk anak dan menantunya.

Tiba-tiba, langit menjadi mendung, guntur menggelegar memecah langit. Tidak lama kemudian hujan turun dengan lebat. Penduduk desa berusaha menyelamatkan diri, tetapi tidak berhasil. Desa dan seluruh penduduknya tenggelam akibat keganasan alam.

Akibatnya, desa tersebut berubah menjadi Danau Lau Kawar. Selain cerita legenda ini, terdapat sejumlah pantangan di sekitar danau, seperti larangan berkata kotor dan berbuat maksiat. Jika dilanggar, penunggu danau akan marah dan menimbulkan badai secara tiba-tiba.

Demikianlah daya tarik Danau Lau Kawar yang berada di Karo, Sumatera Utara. Danau di bawah Gunung Sinabung ini menyuguhkan keindahan alam yang tak kalah jika dibandingkan dengan Danau Toba. Baca juga mengenal marga Batak tertua dan asal-usulnya. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.