MEDAN - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menilai acara W20 Summit di Danau Toba, Sumut, menjadi momentum untuk mempromosikan kawasan pariwisata tersebut kepada dunia.
"W20 yang dihadiri 16 delegasi (dari berbagai negara) akan menjadi promo tentang keindahan Danau Toba,"ujarnya di Simalungun dilansir ANTARA, Selasa, 19 Juli.
Para delegasi akan langsung melihat keindahan Danau Toba sehingga diharapkan mereka akan bercerita ke saudara dan kerabatnya tentang kawasan pariwisata tersebut.
"Jadi harapannya, bukan hanya secara pribadi para delegasi dari berbagai negara itu datang kembali, tetapi juga bisa mengajak saudara dan kerabatnya untuk datang ke Danau Toba,"ujarnya.
Dengan kedatangan wisatawan, maka secara menyeluruh perekonomian kawasan di wisata itu akan bertumbuh.
Sandiaga Uno menjelaskan Danau Toba yang merupakan satu destinasi super prioritas objek wisata memang harus terus dikembangkan.
"Sudah ada sejumlah komitmen utama yang dilakukan dalam waktu dekat ini secara bekerja sama dengan pemerintah daerah,"katanya.
Komitmen itu antara lain menyangkut infrastruktur dan penerbangan internasional yang akan dibuka untuk memudahkan akses para wisatawan. Termasuk menyangkut pengembangan tempat-tempat wisata serta penginapan.
"Komitmen-komitmen itu untuk mendukung kemajuan pariwisata Danau Toba,"katanya.
BACA JUGA:
Chair of W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi, menyebutkan, W20 adalah engagement group dalam forum G20 yang mewakili suara perempuan.
Isu yang diangkat antara lain kesetaraan gender di ruang publik, kesehatan, pemberdayaan ekonomi perempuan, serta pertahanan terhadap perempuan disabilitas dan perempuan pedesaan.
“Di bawah koordinasi W20, Indonesia dalam forum G20 membawa isu penting mengenai peran perempuan, khususnya di masa krisis pandemi, ekonomi, dan perubahan iklim,”ujar Adriani Uli Silalahi.
W20 Summit di Danau Toba mendatangkan para delegasi dari sejumlah dunia untuk memutuskan hal apa yang akan diajukan W20 untuk deklarasi di G20 pada Desember 2022.
“Isu prioritas W20 antara lain diskriminasi dan kesetaraan gender, inklusi ekonomi, perempuan marginal dan kesehatan,” ucapnya.