JAKARTA - Banyak orang mengira, kedewasaan itu hanya diukur dari tingkat kemampuan seseorang dalam bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Padahal, kedewasaan sendiri memiliki arti lebih dari itu. Sebenarnya, dewasa tidak hanya sebatas sikap namun terkait juga dengan kondisi emosional seseorang.
Meski orang tersebut dapat bertindak dewasa dengan mempertanggungjawabkan sikapnya, tapi belum tentu ia mampu bertanggung jawab atas kondisi emosionalnya. Melansir Psych2Go, Selasa, 16 Maret, dewasa secara emosional memiliki arti mampu mengatur emosionalnya sendiri di hampir semua situasi dan keadaan.
Lantas, bagaimana caranya menjadi pribadi yang juga bisa dewasa secara emosional? Berikut VOI rangkumkan informasinya.
Belajar bertanggung jawab atas emosi sendiri
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah belajar untuk bertanggung jawab pada emosi sendiri. Misal, jika Anda ingin membanting barang saat marah, pikirkan kembali apa Anda tidak akan menyesal jika barang tersebut rusak nantinya? Atau, jika Anda kesal dengan seseorang dan memilih melontarkan perkataan tak menyenangkan, sudah siapkan Anda untuk memiliki hubungan yang lebih buruk nantinya dengan orang tersebut?
Intinya, jika Anda merasa emosi dan ingin melampiaskannya, pastikan betul kalau Anda sudah siap bertanggung jawab atas semua konsekuensinya. Jika terkadang harus kelepasan, tak masalah. Karena dari sanalah Anda bisa belajar.
Belajar sabar
Belajar sabar merupakan ilmu paling penting dalam meraih kedewasaan emosional. Tak perlu hidup dalam terburu-buru, nikmati segala proses kehidupan. Perbaiki apa yang dapat diperbaiki dan ikhlaskan sesuatu jika tak dapat dikendalikan.
BACA JUGA:
Belajar untuk open minded
Untuk meraih kedewasaan secara emosional, Anda harus belajar berpikiran terbuka. Caranya, bukalah diri Anda dan dengarkan pandangan-pandangan baru jika diperlukan. Open minded bisa menghindarkan Anda dari sikap mudah menghakimi orang lain.
Berlatih menulis perasaan
Sebelum melatih diri untuk dewasa secara emosional, Anda perlu mengenali emosi apa yang Anda rasakan. Caranya mudah, salah satunya yaitu dengan menulis perasaan Anda. Cobalah rangkum semua perasaan yang Anda rasakan dalam sehari di sebuah buku menjelang tidur malam.
Selain membuat Anda mengenali emosi sendiri, Anda pun bisa jujur pada diri atas apa yang dirasa juga membantu Anda untuk mengeluarkan emosi negatif agar tidak terus menerus dipendam.
Terima keadaan
Memang, tak semua orang bisa dengan mudah menerima keadaan. Tapi, jika Anda terus berlatih, tentu sedikit demi sedikit Anda jadi terbiasa. Cobalah menerima semua keadaan, baik keadaan fisik, lingkungan, maupun jiwa. Dengan menerimanya, Anda tak lagi menyalahkan keadaan.
Semua hal yang terjadi pada Anda, susah senang tergantung dari bagaimana Anda melihatnya. Jika Anda bisa berdamai dengan itu semua, maka Anda pun merasa tenang meski keadaan sedang susah.