Bagikan:

YOGYAKARTA – Tari saman: sejarah dan fakta, sangat menarik untuk disimak. Tari saman merupakan tari tradisional yang masuk dalam intangible cultural heritage (ICH) atau warisan budaya tak benda yang diakui oleh UNESCO.

Menyadur laman resmi Kemdikbud RI, tari saman termasuk salah satu kesenian daerah yang berasal dan berkembang di masyarakat Gayo di Kabupaten Gayo, Lues, Aceh Tenggara, Aceh Timur (Kecamatan Serbejadi), Kabupaten Aceh Tamiang (Tamiang Hulu).

Dulunya, tradisi ini sering dilakukan oleh laki-laki muda untuk mengisi waktu luang, baik saat di sawah, bahkan sepulang mengaji.

Selain itu, tari saman juga sering dipentaskan dan dijadikan sebagai media silaturahmi, menjalin persahabatan, media berdakwah, dan menyampaikan pesan-pesan moral.

Artikel ini akan membahas tari saman: sejarah dan fakta menarik tentangnya. Yuk, simak informasi selengkapnya berikut ini.

Tari Saman: Sejarah dan Fakta

  • Sejarah Tari Saman

Dihimpun dari berbagai sumber, Sabtu, 15 Juni 2024, tari saman diciptakan oleh seorang ulama bernama Syekh Saman pada abad XIV Masehi.

Tari saman berasal dari daerah dataran tinggi Gayo, yang secara administratif meliputi daerah Kabupaten Aceh Tengah.

Pada awal perkembangannya, tarian adat asal Aceh ini dijadikan sebagai media dakwah kepada masyarakat setempat. Saat itu, sebelum tarian dipentaskan, pemuka adat akan melakukan pemberian nasihat untuk para penonton sekaligus para pemainnya sendiri.

Di lain sisi, pertunjukan tari saman juga beitu kental dengan dakwah dan syair petuah, yang menggunakan bahasa Gayo dan Arab.

Tari saman pada awal perkembangannya seringkali dipertontonkan saat peringatan Maulid Nabi. Kini, kesenian tradisional tersebut biasa dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan ataupun berbagai acara kebudayaan lainnya.

  • Fakta Menarik Tari Saman

Terdapat beberapa fakta menarik tentang tari saman yang membuatnya semakin istimewa, di antaranya:

1. Dijuluki tari tangan seribu

Fakta menarik tentang tari saman yang pertama adalah tarian adat khas Aceh ini dijuluki sebagai tari tangan seribu. Hal ini karena para penari saman harus berkonsentrasi dalam melakukan setiap gerakannya agar ketika melakukan gerakan cepat selalu ada kontrol dan gerakan cepat.

Selain itu, gerakannya pun harus sama dengan penari lainnya. Sedangkan kaki tetap menempel pada tempat duduknya.

Oleh sebab itu, tari saman hanya mempunyai satu pola lantai saja, yakni pola lantai garis lurus yang sejajar secara horizontal dari pandangan penonton.

2. Memiliki beberapa unsur gerak

Fakta menarik lainnya, tari saman mempunyai beberapa unsur gerak, yakni gerak tepukan tangan dan tepuk dada. Gerakan ini berupa gerak guncang, kirep, lingang, dan surang-surang.

Gerakan lain dari tari saman berupa dua baris penari bernyanyi sembari bertepuk dan penari lainnya mengharmoniskan gerakan.

Tak hanya itu, ada juga gerakan tangan yang dominan. Ada berbagai macam gerakan tangan, seperti cilok (gerakan ringan ujung jari), cerkop (kedua tangan berimpit dan searah), dan tepok (gerakan tepuk dalam berbagai posisi).

3. Dipentaskan tanpa iringan musik

Tari saman dipentaskan tanpa iringan musik. Tarian ini hanya menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan mengempaskan badan ke berbagai arah.

Dalam pementasannya, penari saman dipandu oleh seorang pemimpin yang biasa disebut Syekh. Penari saman dan syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan harmonis dan kompak.

4. Jadi warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO

Tari saman telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Tari saman telah menjadi bentuk salah satu seni pertunjukan yang digunakan sebagai sarana komunikasi, menjalin silaturahmi, menyampaikan pesan moral, pantun untuk generasi mudan, merepresentasikan alam dan lingan di sekitarnya, dan lain sebagainya.

Demikian informasi tentang tari saman: sejarah dan fakta. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.