Bagikan:

YOGYAKARTA – Penyakit batu ginjal alias nefrolitiasis merupakan gangguan ginjal yang sering muncul pada sistem saluran kemih. Penyakit ini kerap dijumpai pada pria dan wanita yang berusia 20-40 tahun. Batu ginjal bisa menimbulkan nyeri yang hebat ketika ukurannya semakin besar. Lantas, apakah batu ginjal bisa hancur sendiri?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya Anda mengetahui apa itu penyakit batu ginjal, beserta penyebab dan gejala yang menyertainya.

Apa itu Penyakit Batu Ginjal?

Dikutip dari AI-Care, batu ginjal adalah sebuah kondisi dimana ada endapan keras yang menyerupai batu di saluran kemih. Endapan material keras tersebut terbuat dari mineral, garam, dan bahan kimia lain dalam ginjal.

Ukuran batu ginjal biasanya kecil, namun bisa semakin besar seiring berjalannya waktu. Dalam beberapa kasus, batu endapan keras ini menetap di ginjal dan tidak menimbulkan masalah.

Umumnya, batu ginjal mulai menimbulkan keluhan dan nyeri hebat ketika ukurannya semakin besar. batu ginjal bisa turun ke saluran kemih dan memicu gangguan yang serius.

Beberapa batu ginjal yang ditemukan di saluran kemih mengandung bahan kimia yang berbeda, seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, sistin, struvit dan asam urat.

Apa Penyebab Penyakit Batu Ginjal?

Penyebab batu ginjal belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, diduga batu ginjal bisa terjadi karena kurangnya kandungan air dalam urine. Atau, urine mengandung mineral seperti kristal kalsium, asam urat, dan fosfat yang lebih banyak dibanding pelarutnya.

Selain itu, batu ginjal juga dapat disebabkan karena adanya kondisi medis, seperti:

  • Penyakit kista ginjal.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Gangguan metabolik lainnya.

Apa yang Dirasakan Jika Terkena Batu Ginjal?

Di atas telah disinggung bahwa batu ginjal yang berukuran kecil cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri atau gejala apapun. Akan tetapi, bila ukurannya membesar, gejala penyakit batu ginjal yang mungkin muncul dapat berupa:

  • Nyeri perut bagian bawah dan selangkangan.
  • Nyeri punggung atau nyeri kolik (nyeri hilang-timbul) yang hebat.
  • Nyeri hilang timbul antara tulang rusuk dan tulang pinggang yang menjalar ke perut, daerah kemaluan, dan paha bagian dalam.
  • Mual dan muntah.
  • Perut menggelembung.
  • Demam
  • Nyeri ketika buang air kecil.
  • Sulit buang air kecil.
  • Terdapat darah di dalam urine.

Apakah Batu Ginjal Bisa Hancur Sendiri?

Disadur dari laman Rumah Sakit Pondok Indah, sekitar 80 persen batu ginjal bisa keluar sendiri, namun membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Batu ginjal berukuran kecil bisa keluar dengan mudah terbawa arus urine. Gejala penyakit batu ginjal yang muncul juga bersifat sementara.

Akan tetapi, sebagian kasus batu ginjal berukuran kecil tidak dapat hancur dan luruh sendiri. Bila hal ini terjadi, dibutuhkan pengobatan yang disebut Medical Expulsive Therapy (MET), misalnya dengan mengumsi obat-obatan golongan α-blocker.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengonsumsi dissolving agent untuk batu yang terdiri dari asam urat. Kemolitolisis oral didasarkan pada alkalinisasi urin dengan aplikasi alkaline citrate atau sodium bicarbonate. Terapi ini harus disertai dengan konsumsi air putih yang banyak agar batu menjadi hancur dan mudah larut.

Demikian informasi tentang apakah batu ginjal bisa hancur sendiri. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.