Bagikan:

JAKARTA – Kolesterol dalam darah terdapat dua macam, yaitu LDL dan HDL. Mana yang baik dan buruk yang jika menumpuk dapat menimbulkan plak pada dinding arteri? Kenali fakta-fakta berikut sehingga Anda bisa memilah mana yang baik untuk kesehatan.

Menurut American Heart Association, kolesterol adalah zat yang dibutuhkan tubuh berfungsi membangun sel dan memproduksi vitamin serta hormon. Sumber makanan yang mengandung kolesterol antara lain daging merah, produk susu penuh lemak, dan daging unggas.

Kolesterol memang diperlukan tubuh, tetapi tiga makanan yang sering dikonsumsi di atas juga mengandung lemak jenuh tinggi dan lemak trans. Kedua jenis lemak tersebut akan menumpuk kolesterol di hati.

Nah, yang perlu hati-hati dikonsumsi selain tiga tersebut yaitu minyak sawit dan minyak kelapa.

Kadar kolesterol tinggi dalam darah memicu berbagai penyakit

Pola makan yang tidak diatur sehingga meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Efeknya dapat memicu berbagai penyakit lain. Meski beberapa ahli membantah tingginya kolesterol dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.

Tetapi menurut National Heart, Lung, and Blood Instritute (NHLBI) menyatakan bahwa kadar kolesterol darah yang tinggi berperan memicu risiko aterosklerosis, penyakit arteri karotis, penyakit arteri coroner, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Cara kerja setiap jenis kolesterol

Terdapat dua jenis kolesterol, yaitu HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol baik dan LDL (Low Density Lipoprotein) sebagai kolesterol jahat. Apabila kolesterol jahat terlalu banyak dalam sirkulasi darah, maka akan menjadi plak dan ditumpuk pada dinding arteri.

kolesterol dalam darah normal
Ilustrasi manekin arteri (Unsplash/Robina Weermeijer)

Penumpukan kolesterol jahat pada dinding arteri disebut dengan ateroklorosis. Jika terjadi berkelanjutan, efeknya dapat mempersempit arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Kolesterol tinggi tidak ditentukan berat badan

Meski orang yang memiliki berat badan lebih berkemungkinan besar angka kolesterol tinggi, tetapi berat badan normal juga dapat mengalaminya. Itu artinya berat badan bukan ukuran dan direkomendasikan untuk rutin mengecek kadar kolesterol dalam darah.

Faktor yang memengaruhi kolesterol dalam darah

Angka tinggi kolesterol dipengaruhi tiga faktor, yaitu keturunan, kebiasaan merokok, dan diet. Faktor pertama, keturunan, dikenal dengan hiperkolesterolemia familial (FH) yang secara genetik membuat seseorang rentan terhadap kadar LDL tinggi.

Melansir Everyday Health, Selasa, 9 Maret, faktor kedua tidak berefek secara langsung namun rokok dapat menurunkan kadar HDL. Sedangkan faktor ketiga, apa yang Anda makan menentukan tingkat kolesterol dalam darah.

Tes kolesterol dalam darah

Mengenai kolesterol dalam darah, ada 4 macam tes yaitu tes kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan trigliserida.

kolesterol dalam darah normal
Ilustrasi tes darah (Unsplash/National Cancer Institute)

Kolesterol total didapat dari penambahan kadar HDL dan LDL ditambah dengan 20 persen tingkat trigliserida dalam tubuh Anda. Tingkat kolesterol normal tidak melebihi 200 mg/dL, kolesterol tinggi 239 mg/dL. Kadar kolesterol HDL yang normal 40-60 mg/dL dan LDL normal dibawah 100 mg/dL.

Jika mengalami LDL tinggi anara 130-159 mg/dL maka tergolong tinggi dan perlu segera diatasi. Untuk tingkat trigliserida normal kurang dari 150 mg/dL, hindari mencapai angka 200 mg/dL lebih sebab membahayakan kesehatan Anda.

Cara menjaga kolesterol tetap seimbang adalah dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga, berhenti merokok, dan mengontrol tekanan darah.