YOGYAKARTA – Teknik pemeriksaan HSG merupakan metode pemeriksaan yang dapat membantu dokter untuk melihat kondisi rahim dan area di sekitarnya.
HSG sendiri merupakan akronim dari histerosalpingografi. Pemeriksaan HSG biasanya ditujukan pada wanita yang mempunyai masalah kesuburan atau keguguran berulang.
Artikel berikut ini akan membahas secara lebih detail tentang teknik pemeriksaan HSG. Yuk, simak penjelasannya!
Apa itu Teknik Pemeriksaan HSG?
Teknik pemerisaksaan HSG adalah metode pemeriksaan untuk melihat kondisi rahim dan saluran telur (tuba falopi) dengan menggunakan sinar Rontgen (sinar-X).
Dikutip dari AI-Care, teknik pemeriksaan HSG dilakukan dengan menyuntikkan cairan ke dalam rahim, kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan dengan sinar-X. tes ini akan menunjukkan apakah cairan keluar dari rahim dan keluar dari saluran tuba (oviduk).
Pemeriksaan HSG berguna untuk mengevaluasi bentuk rahim dan memeriksa apakah saluran tuba terbuka, dan biasanya juga digunakan untuk menyelidiki keguguran akibat adanya masalah di rahim.
BACA JUGA:
Teknik Pemeriksaan HSG untuk Siapa?
Teknik pemeriksaan HSG bisa dilakukan oleh wanita yang sedang menjalani program hamil. Selain itu, proesdur histerosalpingografi juga dianjurkan pada wanita dengan kondisi berikut:
- Infertilitas yang disebabkan oleh penyumbatan pada tuba falopi, jaringan perut pada rahim, bentuk rahim yang tidak normal, serta tumor atau polip rahim.
- Penyumbatan tuba falopi yang disebabkan oleh infeksi, atau pemasangan kontraepsi non-operasi yang bersifat permanen (implant tuba).
- Gangguan lain pada rahim yang bisa menyebabkan keguguran berulang atau gejala menstruasi parah, sepertu bentuk rahim yang tidak normal, cedera, benda asing dalam rahim, dan miom.
- Histerosalpingografi jiga dapat dilakukan oleh dokter untuk memastikan kelancaran operasi pelepasan ligase tuba (tubektomi) pada wanita yang ingin kembali memiliki anak.
Bagaimana Prosedur Pemeriksaan HSG?
Untuk mencegah rasa nyeri pada saat pemeriksaan HSG, dokter akan memberikan obat penghilang nyeri (pain killer) kepada pasien 1 jam sebelum prosedur dilakukan.
Selain itu, pasien juga akan diberikan obat penenang, khususnya bila ia merasa gugup sebelum menjalani prosedur ini.
Untuk mencegah terjadinyan infeksi, dokter bisa memberikan obat antibiotuk sebelum atau setelah HSG
Bila pasien memakai perhiasan atau aksesoris lain yang berbahan logam, dokter akan meminta pasien untuk melepaskan benda tersebut supaya tidak mengangu kinerja alat pemindai.
Berikutnya, prosedur histersalpingografi bisa dilakukan di klinik atau rumah sakit terdekat. Prosedur ini dilakukan oleh ahli radiologi dan umumnya berlansung selama 15-30 menit.
Adapun tahapan pemeriksaan HSG antara lain:
- Pasien diminta berbaring dengan lutut ditekuk dan kaki dibuka lebar.
- Memasukkan speculum atau cocor bebek ke dalam vagina untuk membua liang vagina sehingga bagian dalam vagina dan leher rahim bisa terlihat.
- Membersihkan leher rahim engan sabun khusus dan memberikan bius lokal supaya pasien merasa lebih nyaman.
- Memasukkan selang kecil (cannula) atai kateter fleksibel ke dalam leher rahim hingg menjangkau rahim, kemudian memasukkan bahan pewarna kontras ke dalam selang.
- Melakukan foto rontgen dan meminta pasien mengubah posisi supaya bisa melihat gambar dari berbagai sudut.
- Usai memeriksa foto rontgen, dokter akan melepaskan selang kecil. Berikutnya, dokter akan mengizinkan pasien untuk pulang, serta meresepkan obat Pereda nyeri dan antibiotik.
Demikian informasi tentang teknik pemeriksaan HSG. Semoga artikel ini dapat menambah wwasan para pembaca setia VOI.ID.