Bagikan:

YOGYAKARTA – Sudahkah Anda mengenal teknik ecoprint pada pakaian? Jika belum, Anda tidak sendiri.

Ecoprint termasuk salah satu teknik cetak pakaian. Ecoprint merupakan singkatan dari kata “eco” atau ekosistem dan “print” yang bermakna cetakan.

Teknik cetak ini memiliki keunikan pada hasil akhirnya karena pakaian dicetak menggunakan bagian tanaman dengan berbagai macam bentuk sehingga menghasilkan motif yang unik.

Selain itu, teknik ecoprint juga dapat menghasilkan produk yang bersifat personal, terbatas, intim dan eksklusif ketimbang menggunakan digital print yang hasilnya cenderung sama secara visual.

Bagi Anda yang ingin mengenal teknik ecoprint pada pakaian lebih dalam, VOI telah merangkum sejumlah informasinya untuk Anda. Yuk, simak ulasan berikut ini.

Mengenal Teknik Ecoprint pada Pakaian

Teknik ecoprint adalah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun bisa menghasilkan motif yang unik dan otentik.

Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau bagian tanaman lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Ecoprint disebut sebagai teknik cetak kain yang ramah lingkungan lantaran tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.

Warna yang digunakan untuk menghias kain polos bisa dari daun-daunan, buah, batang, ataupun bunga. Bahan-bahan alam tersebut direbus terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai perwarna pada bahan kain.

Jenis-Jenis Teknik Ecoprint pada Pakaian

Setidaknya, ada tiga jenis teknik cetak pakaian dengan bahan alami yang umum digunakan, yakni teknik pounding (pukul), steaming (kukus) dan fermentasi daun.

Masing-masing teknik memiliki cara, alat dan bahan yang berbeda sehingga proses pewarnaan kainnya memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.

Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Teknik pounding

Teknik pounding adalah teknik pencetakan motif pada kain yang paling sederhana, sebab pembuatannya hanya dengan cara memukulkan palu ke atas daun atau  bunga yang suda ditata pada kain.

Kendati demikian, pembuatan eco printing dengan teknik pounding memerlukan ketelitian dan ketelatenan supaya dapat menghasilkan produk yang memiliki corak eksotis.

Bila Anda ingin membuat kain ecoprint dengan teknik pounding, perhatikan langkah-langkah berikut:

  • Bentangkan kain di atas meja.
  • Tempelkan daun-daunan yang Anda inginkan pada kain.
  • Pukul perlahan dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel pada kain.
  • Angkat daun-daunan dengan hati-hati.
  • Jemur kain hingga benar-benar kering.
  • Berikutnya, rendam kain dalam campuran air tawas.
  • Jemur Kembali hingga kering.
  • Kain ecoprint Anda sudah selesai dan bisa dikenakan kapan saja, sesuai dengan keinginan.

2. Teknik steaming

Teknik steaming adalah teknik pembuatan ecoprint dengan cara dikukus. Teknik ini memerlukan bahan yang cukup banyak dan langkah-langkah yang cukup panjang.

Untuk menghasilkan ecoprint dengan corak yang menawan, Anda perlu mengukus lembaran kain yang sudah ditempeli berbagai ornamen tumbuhan.

Pembuatan kain ecoprint dengan teknik steaming harus melewati tiga tahapan, yakni tahap mordant atau perendaman, tahap pewarnaan dan pembentukan motif, serta tahap fiksasi.

3. Teknik fermentasi daun

Pembuatan kain ecoprint dengan teknik fermentasi daun dilakukan dengan merendam daun ke dalam air cuka yang kemudian dipukul seperti teknik pounding.

Berikut tahapan pembuatan kain ecoprint dengan teknik fermentasi daun.

  • Kumpulkan daun, bunga atau bagian tumbuhan lainnya yang mengandung pigmen pewarna alami kemudian rendam di air cuka.
  • Setelah direndam beberapa saat, susun daun atau bunga di atas permukaan kain yang sudah dibentangkan di permukaan yang rata.
  • Tutup kain menggunakan plastik lalu pukul dengan palu atau benda lainnya.
  • Berikutnya, lihat hasilnya dan kain ecoprint siap digunakan.

Demikian informasi tentang teknik ecoprint. Semoga dengan artikel ini para pembaca VOI.ID bisa mengenal teknik ecoprint pada pakaian secara lebih dalam.