JAKARTA - Arda Naff dan Tantri Kotak adalah pemusik yang aktif berkarier bersama band mereka masing-masing. Namun di luar itu, mereka adalah pasangan dan keluarga yang kompak mendukung satu sama lain.
Kekompakan itu terasa ketika VOI bertemu keduanya beserta anak mereka, Karanada. Si sulung berusia 7 tahun itu memberanikan diri untuk merilis single bertajuk Main Sama Aku pada bulan Maret lalu.
“Kalau dilihat dari perjalanannya, Kara sendiri memang dia punya basic suara yang memang gak fals. Itu dulu saja yang aku lihat,” kata Tantri berbicara soal proyek terbaru Kara.
Single Main Sama Aku merupakan lagu anak-anak yang dinyanyikan Kara dan diciptakan kedua orang tuanya. Lagu ini bercerita tentang keinginan seorang anak agar orang tuanya berhenti main gawai sejenak dan bermain bersama sang anak.
Di usianya yang belum menginjak dua digit, Kara terhitung berani untuk menjalani proses selayaknya penyanyi atau sang ibu. Arda menjelaskan, keputusan mereka untuk membuat Kara bernyanyi didasari ketertarikan sang anak terhadap bidang menyanyi.
“Kalau terjun harus dikasih parasut dulu. Parasutnya adalah dia melihat kesiapan orang tuanya ternyata ini kerja keras, ninggalin rumah, di backstage, minta foto orang dan dia learning by doing. Yang kita tanam itu, tapi kalau karier itu masih terlalu dini,” jelas Arda.
“Yang penting dia happy dulu karena kita gak mau dia seakan-akan dipaksa. Dia harus happy dan memang kelihatannya mau nyanyi di depan diajak Buna-nya (panggilan Kara untuk Tantri) tiba-tiba nyanyi mantan Presiden di depan dan dia naik aja,” lanjutnya.
Kara yang turut hadir dalam kesempatan itu juga membenarkan bahwa single pertamanya berawal dari kebiasaannya melihat orang-orang di sekitarnya sering main handphone.
“Tentang teman-teman kayak suka main hp itu sama Panda (panggilan Kara untuk Arda) sama Buna terus aku ngajakin Panda, Bunda sama teman-teman jangan main hp terus-terusan. Soalnya teman-teman lagi suka main hp,” cerita Kara dengan jujur.
Arda yang selama ini banyak mengerjakan lagu orang dewasa, justru tertantang menciptakan lagu anak. Ia merasa ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menciptakan lagu anak agar tetap terdengar mudah tapi liriknya bisa dirasakan anak-anak.
BACA JUGA:
“Sulitnya saya bikin lagu anak itu justru sulit karena satu harus sing along, kedua harus relate sama mereka. Anak itu gak bisa dibohongi. Lagu itu enak, gak enak, mereka nyanyi atau enggak, anak kecil, nomor satu itu anak kecil. Jadi music director terbaik itu anak-anak,” beber Arda.
“Itu pas kita dengar, rasanya pasti semuanya setuju kalau kita pegang hp itu kerja rasanya 24 jam sampai rumah ketok pintu. Dia protes kapan sih main sama aku, di rumah kok main hp lagi padahal itu kerja. Langsung dapat liriknya, langsung “Ayah bunda taruh hp nya dulu ayo main sama aku”. Itu gak diubah,” ungkapnya lagi.
“Begitu pas didengar suaranya, aduh tamparan buat kami sebagai orang tua. Wah ternyata kita bukan orang tua yang sempurna. Memang tidak ada orang tua ideal, saling melakukan kesalahan dan saling berbenah,” tutur Arda.
Dukungan Maksimal untuk Karya Anak
Arda dan Tantri tidak hanya mengerjakan sendiri, melainkan dibantu oleh Lutfi Firmansyah yang membantu Kotak. Hasilnya, Main Sama Aku jadi lagu anak yang catchy dengan pesan yang menggelitik tapi bisa dirasakan oleh semua kalangan.
“Kita memaksimalkan teknologi yang ada jadi walau sederhana yang penting hasilnya. Hasilnya mungkin bagi sebagian orang kenapa sih harusnya gini, kalau kita sih cukup rasanya sampai atau enggak. Di lagu ini dia nyanyi dengan pas untuk seusia anak-anak,” kata Tantri Syalindri.
“Habis itu photoshoot juga kita minta tolong sama Putra Johan, fotografer model Next Top Model waduh motoin Kara itu jadi kita tuh diberkahi banget sama teman-teman yang mau bantu. Buat bikin video klip segala macam akhirnya kita minta tolong bantuan sama teman-teman yang kita kenal dan Alhamdulillah mereka support,” katanya.
Kara merasa senang bisa memiliki lagu sendiri. Ia tidak menampik jika ingin menjadi penyanyi, mengikuti jalur Tantri yang aktif menjadi vokalis band Kotak.
“Senang banget. Karena aku dari dulu emang pengen jadi penyanyi. Karena liat Panda, Bunda itu kayak seru gitu. Pengen jadi artis saja,” kata Kara.
Bagi Arda dan Tantri, mereka berusaha menjadi orang tua yang selalu ada untuk anak-anak mereka. Kesibukan sebagai musisi yang tidak jarang pindah dari satu panggung ke panggung lainnya membuat mereka harus saling mengorbankan satu sama lain.
“Kita berkomit bareng-bareng untuk ini itu dalam bertugas merawat itu bukan bapak ibu, bukan salah satunya, tapi berdua. Jadi saling back up. Kalau kita ada jadwal, kita saling mau gitu jadi bareng. Tapi kalau saya pribadi, Tantri yang lebih dominan, ibu yang luar biasa sih,” kata Arda.
“Kehadiran orang tuanya itu jadi sesuatu hal yang mengokohkan, perempuan bisa jadi contoh kesabaran bagi anak, laki-laki jadi sosok pemimpin, jadi saling,” tambah Tantri.
“Kalau bisa kita arrange bareng-bareng misalnya aku manggung, beliau kegiatannya di Jakarta begitu pula sebaliknya ya saling mengisi saling melengkapi di kehidupan sehari-hari pas lagi ada kegiatan salah satu ya sebisa mungkin mereka ada yang backup,” lanjutnya.
Menjelang perayaan pernikahan ke-20 tahun, Arda dan Tantri berkomitmen untuk mengajarkan agama, budi pekerti, serta kemandirian. Mereka ingin anak-anak mereka yaitu Kara dan Arka bisa berkembang menjadi anak yang bahagia.
“Semoga lagunya Kara yang Main Sama Aku happy dengan karya itu dan bermanfaat apalagi lagu lagunya bisa bikin anak anak happy. Kemarin senang banget di Instagram reels masuk trending sempat walaupun bukan trending nomor satu tapi hadiahnya bukan angka tapi anak-anak nyanyi lagu itu di sosial media,” kata Arda.
Adapun lagu Main Sama Aku dari Karanada bisa didengarkan secara digital.