Film Siksa Kubur Bikin Runny Rudiyanti Merasa Tidak Dicintai
Runny Rudiyanti (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Film Siksa Kubur akan tayang di bioskop Indonesia pada lebaran tahun ini, mulai 10 April. Dalam film karya Joko Anwar ini, Runny Rudiyanti berperan sebagai karakter Lani, seorang suster yang bekerja di panti jompo.

Salah satu perbedaan utama antara karakter Lani dan dirinya sebagai Runny di dunia nyata adalah dari segi fisik dan mental. "Tantangan utamanya adalah fisik dan mentalnya yang 180 derajat berbeda dengan saya," kata Runny dikutip dari ANTARA, Kamis, 21 Maret.

Runny menjelaskan bahwa Lani digambarkan sebagai seseorang yang tidak memiliki kebahagiaan dalam hidupnya, sedangkan Runny adalah pribadi yang sangat bersyukur dengan kehidupannya.

Lani selalu bertanya-tanya tentang makna hidupnya dan merasa tidak dicintai yang tentunya menjadi sesuatu yang sangat berbeda dengan Runny.

“Perbedaan gampangnya adalah Lani tidak senang dilahirkan, Runny sangat senang dilahirkan. Lani selalu bertanya kenapa saya ada disini, dari kecil dia tidak merasakan adanya makna hidup yang benar-benar sesuai dengan apa yang dia pikirkan, dan tidak mendapatkan cinta. Hidup tanpa cinta berbeda banget dengan Runny,” jelasnya.

Runny mengungkapkan bahwa untuk memahami peran Lani tersebut, dia melakukan kunjungan dan observasi ke beberapa panti jompo bersama aktris Faradina Mufti yang berperan sebagai Sita agar dapat mendalami perannya.

Perannya sebagai Lani tidak hanya menunjukkan kemampuan aktingnya, tetapi juga menyoroti ketekunan dan kesiapannya untuk menjelajahi karakter yang berbeda dengan dirinya.

Dengan peran ini, Runny Rudiyanti tidak hanya menciptakan sebuah karakter yang kuat dan berkesan, tetapi juga menunjukkan kepada penonton bahwa dia adalah seorang aktris yang siap untuk menghadapi berbagai tantangan dalam industri film.