Bagikan:

JAKARTA - Rumah produksi Leo Pictures baru saja mengumumkan film terbaru mereka yang menggandeng bintang besar Indonesia seperti Yasmin Napper, Ria Ricis, hingga Arbani Yasiz berjudul Kiblat.

Sayangnya baru saja merilis trailer resmi mereka beberapa waktu lalu, film ini sudah mendapatkan protes langsung oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammad Cholil Nafis.

Hal ini disampaikan langsung oleh Cholil Nafis melalui akun X atau Twitter resmi miliknya, di mana sebelumnya salah satu warganet meminta pendapatnya terkait film Kiblat ini. Meski belum melihat secara keseluruhan filmnya, Cholil khawatir kalau ada penyimpangan dari judul film itu sendiri.

"Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram kok, judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya Ka'bah, arah menghadapnya orang-orang salat," ungkap Cholil dikutip VOI dari akun X @cholilnafis, Senin, 25 Maret.

Selanjutnya, Cholil merasa kalau film ini tidak pantas untuk ditayangkan karena visual yang terlalu menyeramkan dan dikhawatirkan malah menjadi ajang kampanye hitam agama Islam.

"Kalau ini benar, sungguh film ini tak pantas dan kampanye hitam ajaran agama yang harus diturunkan dan tak boleh tayang," sambung Cholil Nafis.

Tak berhenti sampai di situ, Cholil Nafis juga menyayangkan penggunaan ajaran agama dalam film demi meraup keuntungan dan demi meraih perhatian penonton saja.

"Acapkali menggunakan promosi sensitif dan kontroversi agar menarik perhatian dan banyak penonton. Tapi kalau menyinggung agama biasanya malah tak boleh ditonton," lanjutnya.

Melihat hal ini, menurut Cholil tindakan seperti itu sebaiknya tidak kembali dilakukan oleh para pembuat film dan harus dilawan agar tidak semakin menyebar.

"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," tegasnya.