8 Makanan Sehat untuk Anak, Masukkan dalam Menu Buka atau Sahur
Ilustrasi makanan yang baik untuk anak bisa buat berbuka dan sahur (Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Menyiapkan makanan untuk anak sering kali bikin ortu kebingungan. Pasalnya makanan yang diinginkan anak kerap kali tak sejalan dengan jenis makanan yang sehat. Misalnya berbuka dengan yang manis, anak-anak lebih memilih es krim daripada kolak berisi ubi dan kolang-kaling.

Mengingat anak-anak membutuhkan makanan bergizi, ortu perlu membuat strategi supaya mereka tercukupi kebutuhan gizi semasa pertumbuhan. Berikut jenis makanan sehat untuk anak dan strategi biar anak mau makan makanan sehat lebih banyak.

makanan yang sehat untuk anak buka atau sahur
Ilustrasi makanan yang sehat untuk anak buat buka atau sahur (Freepik)

1. Yoghurt

Yoghurt adalah pilihan bagus untuk hidangan penutup saat berbuka atau saat sahur. Tetapi Anda harus memperhatikan kandungan gula tambahannya, kata Katie Andrews, MS., RD., pelatih nutrisi masa kanak-kanak dilansir EatingWell, Minggu, 17 Maret. Yoghurt termasuk camilan sehat yang mengenyangkan. Lebih penting lagi, bisa memenuhi kebutuhan protein, vitamin D, dan mengandung probiotik atau bakteri baik yang penting menjaga kesehatan usus.

2. Kacang

Makanan yang bergizi, kaya protein, dans erat ditambah harganya murah, adalah kacang. Anda bisa membeli dan memasukkan dalam menu berbagai variasi kacang. Seperti kacang hitam, kacang merah, kacang tanah, dan buncis.

3. Telur

Satu telur besar mengandung 6 gram protein dan menghasilkan vitamin, vitamin B12, dan zat besi. Beberapa telur juga diperkaya dengan asam lemak omega-3, yang membantu perkembangan otak anak-anak. Anda bisa mengolah telur menjadi berbagai hidangan. Untuk anak yang di bawah lima tahun, bisa memasak telur orak-arik atau isian dalam sandwich. Sedangkan untuk anak-anak yang sudah mencoba berpuasa, bisa lebih variatif lagi hidangan dengan isian telur.

makanan yang sehat untuk anak buka atau sahur
Ilustrasi makanan yang sehat untuk anak buka atau sahur (Freepik)

4. Alpukat

Alpukat penuh dengan manfaat kesehatan dan merupakan cara mudah untuk memasukkan lemak sehat ke dalam makanan anak Anda. Alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal, yang mengurangi peradangan dan menjaga kadar kolesterol tetap sehat. Nah, alpukat ini pas dimakan saat sahur. Karena lemak dalam alpukat membuat anak kenyang lebih lama.

5. Ubi jalar

Ubi jalar memilikir asa yang manis dan mengandung beta karoten yang berkontribusi pada tubuh membuat vitamin A, serat, potasium. Ubi jalar juga membantu menjaga jantung tetap sehat. Untuk anak, Anda bisa berkreasi mengolah ubi jalar menjadi makanan yang enak. Seperti dibuat rolade, bubur candil, atau bahkan membuat nasi sela, yaitu nasi khas Bali dari beras putih dicampur ubi jalar.

6. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Saatnya mengganti camilan anak yang rendah serat dengan kacang-kacangan dan biji-bijian. Anda bisa mencampurkan kacang mete, kenari, almond, pecan, dan biji bunga matahari, biji chia, dan lainnya. Jika anak alergi kacang pohon, bisa menggantinya dengan kacang tanah.

7. Buah beri

Satu cangkir buah beri mengandung 4 gram serat dan tinggi vitamin C serta antioksidan lain seperti antosianin. Blueberry, blackberry, dan stroberi juga lebih rendah gula dibandingkan buah-buahan lainnya. Buah beri segar bisa menjadi camilan yang enak untuk anak-anak atau toping yang enak untuk yoghurt.

8. Sayur-sayuran

Anak-anak dan orang dewasa membutuhkan makan sayuran. Jika Anda membuat menu sahur atau berbuka, akan lebih baik pilih sayuran yang variatif atau beraneka warna. Sayuran berwarna hijau seperti bayam dan kangkung, kaya akan vitamin K. Sedangkan sayuran berwarna oranye dan merah, kaya vitamin A dan C. Untuk brokoli, kubis, dan kembang kol, mengandung senyawa pelawan kanker dan baik untuk bakteri usus.

Itulah kedelapan makanan yang sehat untuk anak. Selain memasukkan dalam menu khususnya saat bulan Ramadan, Anda juga bisa memasukkan dalam keseharian. Strategi biar anak doyan makan makanan sehat, pertama, jangan menyerah. Kalau pertama ditawarkan, mereka menolak, tawarkan lagi sampai berulang-ulang. Tetapi jangan lupa, tawarkan variasi. Strategi ketiga, libatkan anak dalam memproses makanan. Seperti saat memasak atau menyiapkan menu berbuka atau sahur.