Bagikan:

JAKARTA - Kasus kematian Dante putra artis Tamara Tyasmara melibatkan berbagai pihak sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Salah satu saksi yang dipanggil oleh pihak penyidik ialah Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar tempat Dante bersekolah.

Wani mencoba menjelaskan terkait pernyataan pihak sekolah yang mengatakan kalau Dante tidak bisa berenang. Ia menuturkan kalau keterangan tersebut tetap ia sampaikan kepada pihak penyidik dan tidak ada yang berubah.

"Iya alhamdulillah saya tadi sudah menjelaskan semua ke penyidik dan saya sudah jelaskan juga kan ke teman-teman media jadi ya nggak ada berubah," kata Wani Siregar di Polda MetroJaya, Rabu, 21 Februari.

Ia menuturkan kembali kalau Dante memang terlihat tidak percaya diri ketika melakukan kegiatan berenang yang memang ada di sekolahnya.

"Sama kayak kemarin, ya kami sih sebaiknya kalau itu tentang Dante bahwa dia belum percaya diri (untuk berenang)," sambungnya.

Namun Wani tidak bisa menjelaskan secara spesifik mengenai perasaan Dante kepada kegiatan renang termasuk dalam rasa takut. Pasalnya, selama kegiatan renang di sekolah anak-anak murid memang tidak didampingi oleh orangtua mereka.

Maka menurut Wani menjadi hal yang wajar ketika Dante terlihat memiliki rasa cemas saat melakukan kegiatan renang selama di sekolah.

"Kita fasilitasi saja, anak seumuran Dante itu pasti saat mau berenang dan itu bukan sama orang tuanya pasti merasa cemas," lanjut Wani.

"Jadi saya nggak bisa bicara spesifik Dante takut atau gimana tapi normal sajq reaksinya seperti anak-anak di awal-awal ketika berenang tidak sama orangtua yang mendampingi ketika berenang," imbuhnya.

Rasa tidak percaya diri itu sudah terlihat sejak awal Dante ikut dalam kegiatan berenang, namun Wani menjelaskan bahwa ada proses pada Dante dalam setiap pertemuan kegiatan berenang.

"Semua proses, dari awal kita ajarkan juga. Dari awal (tidak percaya diri) tapi berproses," tutur Wani.