Bagikan:

YOGYAKARTA – Pemikiran yang terpolarisasi, cenderung memiliki pikiran yang berlawanan atau dualisme. Misalnya, hitam-putih, salah-benar, kalah-menang, ataupun sukses-gagal. Pola pikir ini sebenarnya tampak sederhana, tetapi berperan besar dalam membentuk perspektif negatif yang beracun. Dalam psikologi, pemikiran hitam-putih dianggap sebagai distorsi kognitif yang hanya memandang suatu hal dari satu sisi saja. Disebut splitting, yang menghalangi lanskap realitas termasuk abu-abu dan tidak termasuk hitam-putih. Memiliki pemikiran terpolarisasi, dianggap menghalangi realitas untuk merasakan emosi kompleks.

Pemikiran hitam-putih ini, banyak dibentuk dari kebiasaan sedari kanak-kanak. Misalnya, jika memiliki pengasuh yang lalai dan kasar atau tak dapat diprediksi, seorang anak perlu menghilangkan emosi negatif terhadap pengasuhnya sehingga bisa mengandalkan mereka. Anak-anak yang merasakan hal tersebut, tidak melihat realitas secara utuh tetapi untuk kelangsungan hidup, mereka bergantung pada pengasuh.

tips mengatasi pikiran hitam-putih atau terpolarisasi
Ilustrasi tips mengatasi pikiran hitam-putih atau terpolarisasi (Freepik/stockking)

Melansir Well&Good, Minggu, 4 Februari, secara umum otak mencari kepastian atas segala ambiguitas dan kebingungan. Ini merupakan mekanisme bertahan hidup. Tetapi bagian tersulitnya adalah, ada banyak informasi yang terabaikan ketika memilah dan menjalankan mekanisme bertahan hidup dari pemikiran terpolarisasi. Ini juga berarti kitab isa menyembunyikan kejelekan dan mengedepankan kebaikan diri demi diterima kelompok tertentu, lingkungan, atau orang yang kita cintai. Ini juga membuat kehidupan terasa terbatas, tidak menerima kepenuhan diri, atau kepenuhan orang lain. Untuk menghentikan pemikiran terpolarisasi atau cenderung hitam-putih, berikut saran pakar.

1. Berlatih menoleransi ketidaknyamanan

Menoleransi ketidaknyamanan berarti tidak hanya menerima hal-hal yang membuat bahagia, tetapi juga cemas, sedih, bahkan marah. Keburukan seseorang, juga penting diterima sebagai keutuhan pribadinya. Untuk menerima ketidaknyamanan, cobalah menuliskan semua hal yang Anda perhatikan tentang seseorang atau situasi, baik itu positif, negatif, atau yang lainnya tanpa memberi tekanan pada diri sendiri untuk melakukan apa pun.

2. Dapatkan opini dari orang yang Anda percaya

Saat Anda memikirkan cara menghentikan pemikiran hitam-putih, akan sangat membantu mendapatkan perspektif dari orang-orang yang Anda percayai. Ini bertujuan untuk menguatkan keteguhan Anda terhadap pemikiran Anda dan belajar terbuka menerima apa yang dipikirkan orang lain.

3. Pertimbangkan lebih dari satu kebenaran

Setiap orang memiliki struktur kepercayaan masing-masing, dan ini dianggap sebagai kebenaran. Tetapi apabila Anda sering berpikiran hitam-putih, penting untuk mempertimbangkan lebih dari satu kebenaran. Penting pula mengenali cara Anda membicarakan tentang diri sendiri dan orang lain. Dengan mengenali kedua hal di atas, Anda bisa mengenali hal-hal rumit tentang perilaku diri sendiri dan orang lain.

4. Mencari data yang berlawanan

Penting menanyakan pada diri sendiri tentang “bagaimana jika cerita tentang diri diceritakan tidak benar?”. Pertanyaan ini memungkinkan Anda memperumit cerita dan mempertimbangkan perspektif baru sehingga pengalaman tentang diri sendiri dan orang lain meluas.

Lebih penting lagi memahami bahwa pemikiran hitam-putih yang terpolarisasi dikembangkan untuk membuat diri sendiri merasa aman namun tidak aktif. Ini juga mendorong diri mengaktifkan keutuhan, kebebasan dalam diri, dan membangun hubungan lebih berwarna dengan orang lain di sekitar.