10 Tips Mengurangi Sifat Egois dalam Hubungan Percintaan
Ilustrasi (Freestock/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Hubungan percintaan harus dilandaskan rasa saling mengerti. Namun, apabila hanya satu pihak yang selalu dituntut pengertian. Maka pihak lain bisa dibilang egois. Jika Anda adalah pihak yang egois, alangkah baiknya mulai saat ini pikirkan cara untuk mengurangi sifat ‘mau menang sendiri’ tersebut. Jika sifat egois dalam hubungan terus dibiarkan, bisa jadi hubungan Anda dan si dia tak akan bertahan lama. Melansir Inspiring Tips, Rabu, 19 Oktober, begini tips mengurangi sifat ego.

Mengakui sifat ego

Adakalanya, orang hanya ingin mendengarkan pendapat baik tentang dirinya dan menolak ide negatif tentangnya. Padahal, tak ada manusia yang sempurna. Menerima kenyataan kalau Anda egois adalah langkah pertama untuk berubah. Anda harus mengakui kekurangan Anda dan berhenti menyangkal. Dengan cara ini, Anda akan lebih terbuka untuk memperbaiki diri.

Pikirkan tentang perasaan pasangan 

Dalam sebuah hubungan, Anda tidak lagi memikirkan tentang diri sendiri tapi juga pasangan. Untuk itu, mempertimbangkan perasaan pasangan juga sangat penting. Sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu, tanyakan pada diri sendiri apakah hal ini akan memengaruhi perasaan pasangan? Apakah itu akan menyakiti atau menyinggung hatinya? Jika ya, maka sebaiknya jangan lakukan.

Natalia Sobolivs/Unsplash

Beri kesempatan untuk mengungkapkan

Anda bukan satu-satunya pihak yang bisa bebas berbicara. Jika Anda menuntut pasangan untuk mendengarkan setiap keinginan Anda, maka Anda perlu bersikap yang sama pada si dia. Jangan membungkam pasangan saat dia ingin berbicara apa yang dia rasakan.

Berhenti berpikir Anda selalu benar

Salah satu jenis penyangkalan diri terburuk adalah berpikir bahwa Anda selalu benar. Pasangan mungkin memiliki pikiran yang berbeda, tetapi belum tentu dia salah. Anda tidak dapat memaksakan pendapat, prinsip, dan keyakinan Anda padanya. Hormatilah dia sebagaimana Anda ingin dihormati.

Berpikiran terbuka

Anda perlu berlatih untuk jadi pribadi yang open minded. Salah satunya belajar menerima kalau Anda bisa saja salah dan orang lain bisa jadi benar. Agar bisa sampai di tahap itu, mulailah mendengarkan pikiran dan pendapat pasangan. Belajarlah untuk menimbang alasan subjektif dan objektif.

Berlatihlah mengutamakan pasangan

Jika terbiasa mendahulukan diri sendiri, kali ini coba utamakan pasangan. Misal, sebelum bertanya pada diri sendiri ingin makan apa untuk sarapan, coba tanya pasangan terlebih dahulu. Atau, alih-alih meminta bantuan untuk pekerjaan Anda, tanyakan apakah pasangan membutuhkan bantuan.

Bersikap rendah hati

Orang yang tidak mementingkan diri sendiri termasuk orang yang rendah hati. Anda bersedia mengakui kesalahan dan tidak berpikir diri sendiri lebih baik dari orang lain. Belajarlah meminta maaf ketika Anda tahu bahwa Anda salah.

Minta saran pasangan saat mengambil keputusan

Karena sudah berkomitmen pada pasangan, maka dia berhak tahu semua rencana Anda. Sebelum membuat keputusan besar, tanyakan pendapatnya tentang keputusan tersebut. Dengan cara ini, pasangan merasa jadi individu yang penting sebab Anda melibatkan dirinya dalam hidup Anda.

Hindari sikap terlalu bergantung

Dunia pasangan tidak hanya berputar di sekitar anda. Belajar paham jika sesekali pasangan tidak bisa memberi cukup waktunya bagi Anda. Kalau Anda tahu banyak hal yang harus dia urus, maka sebaiknya jangan menambah beban dan menuntut lebih banyak waktu dan perhatian darinya.

Mau berkorban

Demi mengurangi egois dalam hubungan, belajarlah mau berkorban. Jika benar-benar mencintai pasangan, sangat wajar sesekali berkorban deminya. Anda tidak akan merasa berat jika harus berjuang demi seseorang yang benar-benar disayangi. Lakukanlah dengan mengorbankan kenyamanan atau kebutuhan Anda sendiri.