Untuk Menciptakan Hubungan yang Sehat, Pertimbangkan 5 Sikap ketika Pasangan Egois
Ilustrasi ketika pasangan egois (Unsplash/Andrik Langfield)

Bagikan:

JAKARTA – Pasangan yang egois kerap sering memikirkan dirinya sendiri dibanding orang lain. Sikap ini mungkin bisa memicu persoalan besar. Tetapi bisa juga diminimalisir dengan respons Anda yang bijak.

Dilansir Bustle, Senin, 25 Oktober, berdasarkan tinjauan literature yang dilakukan tahun 2017 menemukan bahwa memberi kepada orang yang kita cintai bisa meningkatkan kebahagiaan, harga diri, dan makna diri.

Selain Anda berhak menanyakan mengapa pasangan bersikap egois, berikut rekomendasi sikap yang perlu Anda pertimbangkan menurut pakar kencan dan hubungan.

1. Mengusahakan kebahagiaan Anda sendiri

Setiap orang perlu mengusahakan kebahagiaannya sendiri, kata Sarah Louise Ryan –seorang pakar kencan dan hubungan di Inggris. Termasuk Anda yang jatuh cinta pada seseorang dengan sifat egois. Ini bukan berarti Anda terperangkap dalam jurang-jurang cinta, tetapi Anda bisa mengidentifikasi ulang apa yang dibutuhkan untuk bahagia.

2. Komunikasikan kebutuhan Anda kepada pasangan

Punya pasangan yang terlalu cuek atau bukan pendengar yang baik, disarankan untuk mengomunikasikan apa saja yang Anda butuhkan dari pasangan. Menurut terapis MoAndra Johnson, hubungan yang sehat memiliki ruang untuk individualitas tetapi tidak mengorbankan satu sama lain.

Artinya setiap orang perlu bernegosiasi antara kebutuhan setiap individu di luar hubungan dengan harus kerja sama untuk membangun pemahaman berdua. Alih-alih menyalahkan pasangan, saran Johnson, cobalah berfokus pada dampak perilaku pasangan Anda.

3. Jadilah lebih egois

Ryan menyarankan, jadi lebih egois untuk mengimbangi pasangan yang egois. Tak apa mengatakan tidak untuk hal-hal yang tidak menguntungkan Anda. Mintalah pasangan ‘mengisi cangkirnya sendiri’ dan prioritaskan diri Anda sendiri supaya lebih imbang.

4. Beri tanggung jawab

Siapapun tidak bisa mengubah sifat seseorang, termasuk pasangan yang egois. Tetapi Johnson menyarankan, dengan memberikan tanggung jawab pada pasangan, ia perlahan menginginkan perubahan.

5. Waspadai gaslighting dan perlunya ambil jeda

Jika pasangan Anda menanggapi dengan hormat, maka hubungan berada pada jalur yang tepat. Tetapi waspadai mengalami gaslighting ketika pasangan meragukan persepsi Anda atau karena perdebatan tentang apa yang terjadi.

Membuat pasangan marah memang sangat berisiko terjadinya gaslighting. Saran Johnson, kenali naik turunnya emosi pasangan. Ambil jeda waktu ketika nada serta volume suara mulai meninggi.

Dengan mengambil waktu jeda, artinya membiarkan Anda serta pasangan berpikir lebih dingin. Sampaikan kebutuhan Anda dari pasangan yang egois secara bijak supaya tak terkesan ‘menusuk’. Jika tak teratasi, buat kesepakatan dengan pasangan dan konsultasikan pada terapis hubungan.