Bagikan:

JAKARTA - Umumnya, banyak pasangan menghadapi kekacauan dalam pernikahan karena hubungan buruk dengan mertua. Menurut sebuah studi oleh firma hukum Slater and Gordon, disadur dari Marriage.com, Selasa, 12 November, hampir sepertiga dari mereka yang disurvei mengakui bahwa masalah dengan mertua dan keluarga besar sering disebut sebagai alasan perceraian.

Meskipun angka ini tidak terlalu tinggi, tetap saja mengkhawatirkan karena pernikahan tidak boleh berakhir karena hubungan buruk yang melibatkan orang-orang di luar pernikahan. Maka dari itu, jika tidak ingin pernikahan berakhir dengan percuma, perlu dibangun boundaries atau batasan sehat. 

Menetapkan batasan sehat dengan mertua penting untuk menjaga pernikahan sehat dan langgeng. Berikut lima kiat menetapkan batasan dengan mertua, tanpa harus menyinggung atau menciptakan kegaduhan.

Berkomunikasi secara terbuka

Saat berhadapan dengan mertua dalam pernikahan, cobalah bersikap jujur. Konflik dengan mertua adalah hal umum, tetapi yang penting adalah cara Anda mengatasi masalah tersebut. Berkomunikasi secara terbuka dengan mertua adalah kunci menetapkan batasan sehat. Jujurlah tentang kebutuhan dan harapan Anda, dan dengarkan juga kekhawatiran mereka.

Bersikaplah tegas

Menetapkan batasan membutuhkan ketegasan. Jangan takut mengatakan tidak atau berbicara ketika mertua Anda melewati batas. Bersikap tegas membantu menciptakan batasan fisik dan emosional serta memahami kebutuhan diri tanpa dipengaruhi orang lain. Dengan konsisten bersikap tegas, mertua lama kelamaan akan memahami batasan Anda dan lebih menghargai Anda.

Tetapkan ekspektasi jelas

Apakah Anda lelah dengan ibu mertua yang menyebabkan masalah dalam pernikahan? Mungkin Anda tidak menetapkan ekspektasi tepat dengannya. Menetapkan ekspektasi yang jelas membantu menghindari kesalahpahaman. Jelaskan secara spesifik apa yang membuat Anda nyaman dan apa yang tidak.

Kompromi

Berkompromi dengan mertua dapat membantu membangun hubungan yang sehat. Cara menghadirkan kompromi dalam hubungan terbilang mudah. Cukup temukan cara untuk mengakomodasi kebutuhan dan preferensi masing-masing.

Hargai batasan satu sama lain

Sama seperti Anda memiliki batasan, mertua juga memiliki batasan. Hargai batasan mereka dan harapkan hal yang sama sebagai balasannya. Contoh batasan sehat dengan mertua dapat mencakup menetapkan batasan seberapa sering mereka berkunjung atau menelepon, menghargai gaya pengasuhan satu sama lain, dan tidak mencampuri keputusan satu sama lain.

Ingatlah bahwa menetapkan batasan bukan berarti memutus kontak atau menciptakan konflik. Tetapi lebih kepada membangun hubungan sehat dan saling menghormati dengan mertua Anda.