Manajemen Waktu bagi Wanita Karier
Ilustrasi Wanita Karier (Ketut Subiyanto/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Setiap wanita yang menyandang predikat wanita karier tentu memiliki kebanggaan tersendiri. Tak hanya di mata masyarakat, di tengah keluarga pun mempunyai kontribusi besar yang bisa dibilang nyaris menyamai seorang kepala keluarga. Namun, lagi-lagi masalah waktu sering kali menjadi batu sandungan.

Memang, kebutuhan mengejar karier dan mengurus keluarga, apalagi yang masih memiliki anak kecil, sering kali sulit berjalan beriringan. Baby sitter sering dijadikan solusi dalam menjawab permasalahan pelik ini. Namun, tak jarang kehadiran pengasuh malam menimbulkan masalah baru, seperti tingginya kenyamanan si anak kepada baby sitter ketimbang dengan orangtuanya sendiri.

Para wanita karier tentu saja tidak menghendaki itu terjadi pada keluarganya. Oleh karena itu, cobalah mengantisipasinya dengan jalan meminta bantuan pasangan dalam mengasuh si kecil. Selain dapat meningkatkan kedekatan antara anak dan orangtua, dengan seringnya berinteraksi dengan si kecil, tingkat stres pun dapat diminimalkan.

Bagi kepala rumah tangga yang menjadi wirausaha, hal tersebut bisa dijalankan lantaran waktu lebih fleksibel. Namun, akan mustahil apabila si ayah juga pekerja kantoran yang sulit diganggu pada jam-jam sibuk. Jika seperti ini, tak ada pilihan lain kecuali memanfaatkan waktu sepenuhnya pada akhir pekan untuk dicurahkan pada keluarga. 

Membuat skala prioritas bisa dijadikan langkah tepat agar waktu yang ada bisa lebih bermanfaat, baik untuk meraih karier ataupun membangun keluarga bahagia. Teruslah berkomitmen menjalankan prioritas yang telah dibuat. Jangan sampai skala prioritas yang telah dibuat hanya sekedar wacana yang tidak dapat memberikan andil apa pun bagi keberlangsungan karier dan keluarga. 

Biasakan pula untuk selalu membuat catatan pekerjaan atau kegiatan rutin lainnya. Berusahalah untuk jujur pada catatan tersebut. Saat di kantor, misalnya bila memiliki waktu luang, akan lebih baik digunakan untuk mencicil menyelesaikan pekerjaan lain meski tenggat waktu masih lama. Ini akan lebih berarti ketimbang mengobrol atau bergosip.

Satu hal yang tak kalah penting, tetaplah selektif dan jangan takut mengatakan “tidak”. Misalnya, saat Anda diminta untuk mengikuti rapat atau santap bersama dengan klien di luar jam kantor. Tolaklah ajakan itu karena sudah saatnya Anda mencurahkan waktu untuk keluarga. Namun, bila tidak memungkinkan, Anda bisa tetap mengikuti rapat dengan memperhitungkan waktu secara bijak.

Tidak hanya urusan kantor, pekerjaan di rumah juga tidak boleh diabaikan. Oleh sebab itu, jangan sungkan meminta dukungan dari orang lain, baik dari pasangan maupun anak. Apabila masih memiliki momongan, ajari ayahnya untuk bisa memandikan atau menyuapinya. Begitu pula jika memiliki anak yang sudah besar, bisa membantu melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian atau menata menu makanan untuk santap malam sepulang Anda dari kantor.

Lalu, bagaimana dengan kebiasaan berbelanja? Salah satu hobi kaum Hawa ini juga berpengaruh terhadap manajemen waktu. Seseorang harus meluangkan waktunya pergi ke pasar ataupun mal untuk membeli kebutuhan, baik keperluan sehari-hari maupun berhubungan dengan fashion.

Nah, di sinilah teknologi informasi, khususnya internet, memiliki peran penting. Manfaatkan kanal-kanal daring yang kini menawarkan beragam kebutuhan, mulai dari kosmetik, pakaian, hingga barang elektronik. Namun, Anda harus tetap berhati-hati dalam melakukan belanja via dunia maya. Selamat berkarier, wanita hebat!