Doa Sujud Sahwi yang Bisa Memperbaiki Shalat Kita: Berikut Ketentuan, Doa, Teks Beserta Artinya
Doa Sujud Sahwi (Gambar Rawpixel-Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Agar bisa menutupi dan memperbaiki kesalahan yang tak disengaja Ketika kita shalat, maka ada sebuah jalan kemudahan yang diberikan oleh Allah dengan mengamalkan Doa sujud sahwi. Lantas, seperti apa doa sujud sahwi itu?

Dalam melakukan ibadah sholat, selaku manusia terkadang kita alami kekeliruan ataupun kesalahan yang tidak terduga, semacam lupa rakaat, lupa tahiyat, serta yang lain.

Berikut dipaparkan apa itu sujud sahwi, bacaannya, sampai tata cara penerapan sujud sahwi.

Pengertian Doa Sujud Sahwi

Dalam buku Fiqih karya Hasbiyallah, diterangkan kalau sujud sahwi merupakan sujud yang dilakukan dalam sholat sebab lupa melaksanakan sesuatu yang sepatutnya dilakukan. Yang diartikan lupa ialah kurang ingat sebab tidak disengaja ataupun di luar kehendaknya.

Bacaan doa sujud sahwi yaitu selaku berikut:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.

Artinya: "Maha Suci Dia yang tidak pernah tertidur dan tidak pernah terlupa."

Ketentuan Melaksanakan Sujud Sahwi

Doa sujud sahwi boleh dilakukan sebab beberapa sebab tertentu. Dalam perihal ini sebagian ulama berbeda pendapat mengenai alasan yang mewajibkan sujud sahwi.

Dilansir dari buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2, berikut 6 sebab dilakukannya sujud sahwi bagi mazhab syafii.

  1. Tidak melaksanakan salah satu sunnah muakkad( sunnah abadh) dalam sholat. Contoh lupa mengerjakan tasyahud awal serta doa qunut subuh.

Kondisi ini diterangkan dalam hadits Al Mughirah bin Syubah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ الرَّكْعَتَيْنِ فَلَمْ يَسْتَتِمَّ قَائِمًا فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا اسْتَتَمَّ قَائِمًا فَلاَ يَجْلِسْ وَيَسْجُدْ سَجْدَتَىِ السَّهْوِ

Artinya: "Jika salah seorang dari kalian berdiri dari rakaat kedua (lupa tasyahud awal) dan belum tegak berdirinya, maka hendaknya ia duduk tetapi jika telah tegak, maka janganlah ia duduk (kembali). Namun hendaklah ia sujud sahwi dengan dua kali sujud." (HR. Ibnu Majah no. 1208 dan Ahmad 4/253)

  1. Timbul keraguan mengenai jumlah rakaat yang sudah dilakukan saat sholat. Dalam perihal ini disarankan buat menaikkan satu rakaat lagi serta diakhiri dengan sujud sahwi saat sebelum salam.

إِذَا شَكَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ فَلَمْ يَدْرِ كَمْ صَلَّى ثَلاَثًا أَمْ أَرْبَعًا فَلْيَطْرَحِ الشَّكَّ وَلْيَبْنِ عَلَى مَا اسْتَيْقَنَ ثُمَّ يَسْجُدُ سَجْدَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ فَإِنْ كَانَ صَلَّى خَمْسًا شَفَعْنَ لَهُ صَلاَتَهُ وَإِنْ كَانَ صَلَّى إِتْمَامًا لأَرْبَعٍ كَانَتَا تَرْغِيمًا لِلشَّيْطَانِ

Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian mengalami keraguan dalam sholatnya hingga tidak tahu apakah sudah mengerjakan tiga atau empat rakaat, maka hendaklah dia membuang keraguan dan menerapkan apa yang diyakininya, kemudian melakukan sujud dua kali sebelum mengucapkan salam. Jika ternyata dia mengerjakan sholat lima rakaat, maka ia digenapkan baginya. Jika dia (ternyata) mengerjakan sholat empat rakaat sempurna, maka keduanya(sujud dua kali) sebagai penistaan terhadap setan." (HR. Ahmad dan Muslim)

  1. Tidak sengaja melaksanakan sesuatu yang bisa membatalkan sholat. Misalnya seorang mengucapkan sesuatu di luar teks sholat, ini berlaku pada saat dia meyakini sudah melaksanakannya maka butuh melakukan sujud sahwi. Tetapi, apabila tidak yakin sudah mengucapkannya maka tidak berlaku sujud sahwi.
  2. Membaca rukun ucapan sholat tidak pada waktunya. Contoh membaca surat Al-Fatihah saat duduk tasyahud ataupun saat rukuk, baik itu sebagian ayat ataupun keseluruhan. Bila perihal itu berlangsung, maka perlu melaksanakan sujud sahwi sebelum salam.
  3. Muncul keraguan apakah sudah melaksanakan sunah abadh ataupun belum. Contoh, seorang ragu apakah telah melaksanakan doa qunut ataupun belum.
  4. Bermakmum pada imam yang tidak melaksanakan sunnah abadh. Misalnya, seorang bermakmum pada imam yang tidak melaksanakan doa qunut ataupun tidak membaca shalawat nabi pada tasyahud awal. Maka hendaknya dia melaksanakan sujud sahwi saat sebelum salam.

Tata Cara Melaksanakan Sujud Sahwi

Mengenai metode penerapan sujud sahwi, beberapa mazhab mempunyai pandangan masing masing. Tetapi, secara garis besar sujud sahwi dilakukan sebanyak 2 kali seperti sujud biasa dengan niat di dalam hati.

Dalam mazhab syafii, sujud sahwi dilakukan saat sebelum mengucapkan salam di akhir sholat, yakni sehabis membaca tasyahud serta sholawat.

Sedangkan niatnya, cukup dibaca dalam hati saja serta tidak boleh dilafalkan, sebab apabila dilafalkan dengan lisan maka bisa membatalkan sholat yang telah dilakukan.

Tanpa terasa sebentar lagi mendekati bulan Ramadhan, artinya masih ada waktu untuk menghafalkan “Doa Menyambut Ramadan” untuk diamalkan nantinya.

Jadi setelah mengetahui doa sujud sahwi, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!