5 Tips Membantu Anak Mengatasi Rasa Takut Gagal
Ilustrasi (Cottonbro/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Anak yang takut gagal besar kemungkinan akan sulit mencapai potensi terbesar dalam dirinya. Meski beberapa anak ada yang mampu memanfaatkan kegagalan untuk menjadi lebih baik. Namun, sebagian remaja lainnya justru jadi tidak berdaya karena ketakutan yang sangat besar. 

Kabar baiknya adalah, Anda dapat mengajari anak remaja cara menaklukkan rasa takut gagalnya sehingga dia dapat bangkit kembali dengan lebih baik dari sebelumnya. Berikut lima cara membantu anak remaja mengatasi rasa takut akan kegagalan, dilansir dari Very Well Family, Senin, 15 Januari.

Ajarkan Self-Talk yang Sehat

Terkadang remaja menarik kesimpulan yang salah tentang dirinya berdasarkan kegagalan. Saat gagal, anak cenderung merasa dirinya sebagai pribadi buruk yang tak dapat melakukan apapun dengan benar. Untuk itu, sebagai orang tua Anda perlu mengajari self-talk yang sehat. Dorong anak menghindari pernyataan yang merendahkan diri sendiri. Serta ajari dia merubah pikiran negatif dengan monolog yang lebih realistis. Percakapan yang lebih welas asih dengan diri sendiri efektif membantu anak bangkit dari kegagalan.

Puji Usaha Anak, Bukan Prestasi

Memuji anak atas prestasinya bisa jadi bumerang. Sebab itu dapat meninggalkan kesan kalau cinta Anda pada anak hanya bergantung pada pencapaiannya. Pujilah anak karena telah berusaha keras, apapun hasilnya. Saat usaha anak tidak berhasil, berikan kata-kata yang memberi semangat. Memuji usaha anak mengajarkan tentang pentingnya berusaha.

Membahas Tentang Kegagalan

Bicaralah dengan anak terkait kegagalan. Diskusikan perasaan yang menyertai kegagalan seperti malu, bersalah, sedih, atau bahkan marah. Ajari anak cara mengatasi ketidaknyamanan yang terkait dengan kegagalan.

Ceritakan kisah bagaimana orang sukses mengatasi kegagalan. Jelaskan bahwa kegagalan dapat menjadi kesempatan belajar. Bicarakan tentang bagaimana rasa takut akan kegagalan bisa membuat orang enggan mencoba hal-hal yang mungkin tidak dikuasai. Dan diskusikan potensi konsekuensi dari pola pikir tersebut.

Jadilah Teladan dalam Mengatasi Kegagalan

Carilah peluang menunjukkan kepada anak, cara Anda bangkit kembali dari kegagalan. Ketika Anda gagal mendapatkan pekerjaan atau saat tidak dapat menegosiasikan kesepakatan bisnis, jadilah teladan yang baik. Hindari membuat alasan atau berpura-pura seolah Anda tidak peduli.

Sebaliknya, jujur ungkapkan rasa kecewa Anda. Kemudian, jelaskan bagaimana Anda mengubah kegagalan tersebut menjadi kesempatan belajar sehingga Anda bisa berbuat lebih baik di masa depan.

Terlibat dalam Hal Sekolah Anak

Terlibatlah dalam pendidikan anak untuk membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif. Menghadiri konferensi orang tua dan guru, berkunjung saat open house, dan menjadi sukarelawan PTA merupakan beberapa cara menunjukkan pada anak dan guru bahwa Anda ikut berperan aktif dalam pendidikan anak.

Bantu anak membentuk hubungan positif dengan guru. Penelitian menunjukkan bahwa siswa akan berusaha sebaik mungkin ketika mereka memiliki hubungan yang positif dengan gurunya. Serta, hindari berbicara negatif tentang guru anak.