Bagikan:

JAKARTA - Hubungan persaudaraan antara kakak dan adik bisa begitu rumit, terkadang menjadi teman dekat atau sebaliknya menjadi musuh. Hal ini tentu saja merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh orangtua. 

Meningkatkan hubungan anak-anak terasa lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Tapi, guna menghindari pertengkaran pada anak-anak. Berikut ini terdapat beberapa kiat yang dapat digunakan orang tua untuk membuat anak-anak lebih akur di rumah.

Membicarakannya

Hal pertama yang perlu dilakukan yaitu mulai berbicara dengan anak tentang apa yang sedang terjadi. Dilansir dari Very Well Family, Kamis, 23 November, mungkin akan membantu jika Anda berbicara dengan masing-masing pihak secara terpisah dan kemudian membahas masalah tersebut bersama-sama. 

Pastikan setiap anak mempunyai waktu yang tidak terganggu untuk berbicara. Ikuti dasar-dasar penyelesaian konflik dengan membiarkan setiap anak merasa didengarkan dan mempunyai kesempatan menyampaikan keluhannya. Selain itu, biarkan mereka berbagi pendapat tentang apa yang sedang terjadi dan menawarkan solusi.

Anda juga dapat memberi tahu mereka bagaimana perasaan Anda terhadap pertengkaran mereka dan dampaknya terhadap keluarga secara keseluruhan. Idealnya, Anda dan anak dapat berkumpul untuk bertukar pikiran tentang solusi terhadap masalah apa pun yang merusak hubungan. 

Mungkin mereka bisa menyepakati cara berkomunikasi yang lebih baik, misalnya tidak saling menyela atau tidak saling memanggil nama. Bisa juga menebus kesalahan satu sama lain. Mengakui rasa sakit hati satu di masa lalu dapat membantu melepaskan diri dan melanjutkan hidup.

Memberi Teladan dan Memuji Hubungan Positif

Cobalah mencontohkan perilaku yang ingin Anda lihat dari anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak sering kali mempelajari keterampilan sosial dengan cara meniru. Anda bisa mencoba berbicara kepada mereka dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang. Tunjukkan pada anak cara berkomunikasi secara efektif. Ajukan pertanyaan dan bersosialisasi dengan anak dengan cara yang ramah.

Selain itu, usahakan untuk menangani perselisihan dengan anggun, sabar, dan dengan cara yang tenang. Tidak ada orang tua yang sempurna, tapi hindari membentak, menyalahkan, atau mempermalukan.

Saat Anda melihat mereka rukun, pastikan untuk memuji. Fokuslah melihat kebaikan yang dilakukan anak daripada kesalahannya. Kapan pun Anda melihat mereka bersikap penuh perhatian, menyenangkan, dan akur pastikan untuk memberi pujian. Penguatan positif kemungkinan besar akan mendorong perbaikan suatu hubungan.

Menetapkan Harapan yang Jelas

Penting memiliki peraturan rumah yang bisa dipatuhi semua orang. Jelaskan bahwa memperlakukan semua anggota keluarga dengan hormat dan baik hati adalah hal mutlak yang wajib dilakukan. Selain itu, tetapkan konsekuensi jika aturan ini tidak dipatuhi. Misalnya, jika ada perkelahian fisik atau hal-hal yang melanggar peraturan, Anda bisa mencabut hak istimewa anak menggunakan handphone selama satu hari.

Anda juga dapat mencoba memotivasi anak dengan hadiah karena bisa rukun. Menawarkan sesuatu yang mereka sukai dapat membantu mengubah dinamika dari pesaing menjadi rekan satu tim. Upaya memenangkan penghargaan memberi mereka alasan tambahan untuk fokus memperlakukan saudara seperti teman. Ditambah lagi, mereka hanya bisa menang dengan meningkatkan hubungan bersama, yang menempatkan keduanya di tim yang sama.

Tidak Memihak

Berhati-hatilah untuk tidak memihak salah satu anak. Ketahuilah anak-anak sering kali merasa bahwa saudaranya lebih disenangi daripada dirinya. Saat anak tak akur, daripada langsung mengambil tindakan doronglah mereka untuk mencoba menyelesaikan masalah sendiri sebelum meminta bantuan.

Sarankan anak saling bertukar pikiran untuk menemukan kompromi atau solusi terhadap konflik yang dihadapi. Hal ini tidak hanya akan membuat Anda keluar dari permasalahan terkait keluhan pilih kasih namun membantu anak membangun keterampilan penyelesaian konflik.