Bagikan:

YOGYAKARTA – Minum obat dengan susu sebenarnya tidak dilarang. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlaku untuk semua jenis obat. Salah satu jenis obat yang tidak boleh diminum dengan susu adalah antibiotik.

Kandungan kalsium yang terdapat pada susu bisa mengurangi proses penyerapan zat aktif pada antibiotik sehingga obat tidak bisa bekerja dengan baik.

Secara lebih rinci, berikut beberapa jenis obat yang tidak boleh diminum dengan susu, sebagaimana dikutip VOI dari AI-Care, Rabu, 10 Januari 2024.

Obat yang tidak Boleh Diminum dengan Susu

1. Antibiotik golongan tertrasiklin dan kuinolon

Jenis obat yang tidak boleh diminum dengan susu yang pertama adalah antibiotik, khususnya golongan tetrasiklin dan kuinolon.

Antibiotik golongan tetrasiklin adalah obat antibakteri spektrum luas yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan atas, infeksi saluran kencing, jerawat, dan rosacea.

Antibiotik golongan tetrasiklin bekerja dengan cara mengambat pertumbuhan bakteri (bakteriostatik).

Antibiotik tetrasiklin tidak diboleh diminum dengan susu. Hal ini karena susu bisa menurunkan absorbsi tetrasiklin sebesar 65 persen.

Beberapa obat antibiotik yang masuk dalam golongan tetrasiklin antara lain:

  • Tetrasiklin. 
  • Minosiklin. 
  • Doksisiklin. 
  • Oksitetrasiklin. 
  • Demosiklin
  • Tigesiklin. 

Sementara pada antibiotik golongan kuinolon, susu bisa mengurangi aktivitas antibiotik tersebut. Hal ini lantaran susu beserta produk olahannya dapat menghambat bioavailabilitas antibiotik golongan kuinolon.

Adapun obat antibiotik yang masuk dalam golongan quinolone, yakni:

  • Ciprofloxacin.
  • Levofloxacin. 
  • Norfloxacin. 

2. Bifosfonat

Bifosfonat adalah kelompok obat yang dipakai untuk terapi osteopenia atau osteoporosis dan beberapa jenis kanker tulang. Jenis obat ini bekerja dengan mengganggu proses tubuh memecah tulang.

Salah satu obat yang masuk dalam kelompok bifosfonat adalah alendronate. Mekaniske kerja obat ini adalah memperlambat laju pengeroposan tulang, sehingga mencegah patah tulang.

Obat yang masuk dalam kelompok bifosfonat kerap diresepkan untuk orang yang berisiko tinggi mengalami patah tulang akibat tulang sudah keropos.

Jenis obat ini tidak boleh diminum dengan susu, sebab susu bisa mengganggu absorbs bifosfonat.

Cara meminum obat bifosfonat yang benar adalah pada pagi hari saat perut kosong. Bila Anda ingin minum susu, setidaknya beri jeda sekitar 60 menit. Hal ini agar obat bifosfonat dapat diserap secara sempurna oleh tubuh.

3. Suplemen zat besi

Obat-obatan yang dapat meningkatkan jumlah sel darah merah (suplemen zat besi) juga termasuk jenis obat yang tidak boleh diminum dengan susu.

Kandungan kalsium dalam produk susu bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Bila Anda mengonsumsi suplemen zat besi, sebaiknya beri jeda hingga 2 jam. Setelahnya, baru diperbolehkan minum susu atau produk olahannya.

Perlu Anda ketahui, setiap obat memiliki interaksi yang berbeda, baik dengan makanan, minuman, atau obat-obat lain yang Anda konsumsi. Oleh sebab itu, sebaiknya konsultasikan dengan apoteker sebelum mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Demikian informasi tentang obat yang tidak boleh diminum dengan susu. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.