JAKARTA - Kafein banyak ditemukan di berbagai jenis minuman mulai dari kopi, teh, hingga soda. National Coffee Association (NCA) menemukan bahwa sekitar 70 persen penduduk di dunia minum kopi setidaknya seminggu sekali dan sekitar 60 persen meminumnya sekali sehari.
Kafein merupakan zat psikoaktif yang dapat meningkatkan kewaspadaan, energi, serta mood booster dan ini yang menjadikan alasan mengapa banyak orang memilih minum kopi.
Sayangnya, terlalu banyak kafein dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti gelisah, gangguan tidur, gangguan lambung, dan mudah tersinggung. Bagi mereka yang menderita kecemasan atau gangguan mood lainnya, terlalu banyak kafein justru dapat memperburuk gejala.
Hubungan antara kafein dan kecemasan
Dalam tinjauan literatur komprehensif tahun 2017, peneliti menemukan bahwa kafein umumnya aman dikonsumsi orang dewasa sehat dalam jumlah sedang. Namun bagi kelompok tertentu yang rentan, hal ini dapat menimbulkan efek samping dengan potensi membahayakan.
Dalam studi tahun 2022, peneliti menemukan bahwa kafein yang terdapat pada sekitar 5 cangkir kopi dapat memicu serangan panik pada penderita gangguan panik. Mereka juga mencatat bahwa kafein dapat meningkatkan kecemasan pada orang dengan gangguan panik serta orang dewasa yang sehat. Namun, para peneliti belum mengetahui apa hubungan antara kecemasan dan serangan panik akibat kafein.
Kafein memberi beberapa efek pada tubuh manusia. Salah satu mekanisme aksi utama adalah memblokir reseptor adenosin. Hal ini menyebabkan peningkatan dopamin, noradrenalin, dan glutamat. Sebuah studi dari tahun 2019 menunjukkan bahwa gen reseptor adenosin berperan dalam perkembangan kecemasan.
Hubungan ini dapat menunjukkan bahwa gangguan kecemasan akibat kafein lebih mungkin terjadi pada orang-orang tertentu. Tapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui hubungannya.
The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition, text revision (DSM-5-TR)i, seperti dilansir dari Psych Central, Rabu, 20 Desember, mendefinisikan kecemasan akibat kafein sebagai suatu kondisi di mana kafein mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk mendiagnosis kondisi ini, gejala Anda harus berhubungan langsung dengan konsumsi kafein.
DSM-5-TR juga menjelaskan kemungkinan kriteria gangguan mengonsumsi kafein. Mereka berpendapat bahwa gejala gangguan ini meliputi:
- menarik diri ketika tidak mendapatkan cukup kafein
- terus menerus konsumsi minuman berkafein meski itu membahayakan
- keinginan untuk berhenti atau ketidakmampuan untuk menghentikan penggunaan kafein
BACA JUGA:
Gejala kecemasan akibat kafein
Jika Anda konsumsi terlalu banyak minuman berkafein, ini dapat menimbulkan gejala yang tidak diinginkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatakan bahwa mengonsumsi sekitar 400 mg kafein atau sekitar 4 hingga 5 cangkir kopi sehari seharusnya tidak menimbulkan gejala apapun pada orang dewasa yang sehat.
Namun, jika Anda memiliki gangguan kecemasan, gangguan panik, atau kondisi kesehatan mental lainnya, Anda harus membatasi atau menghindari kafein sama sekali.
Beberapa gejala kecemasan yang ditimbulkan karena efek kafein yang umum meliputi:
- mual
- insomnia
- kegelisahan
- sakit perut
- detak jantung cepat
- sakit kepala
- perasaan tidak bahagia secara umum
Jika kafein memicu kecemasan, hal ini juga dapat menyebabkan Anda kemungkinan besar mengalami perasaan takut, gelisah, atau khawatir berlebihan.