5 Sosok Misterius Penguasa Puncak Gunung Salak Bogor
Ilustrasi gunung berkabut (Unsplas/Alam Kusuma)

Bagikan:

JAKARTA – Sebenarnya tidak terlalu tinggi menjulang, Gunung Salak puncaknya paling tinggi berada pada 2.211 meter di atas permukaan laut (mdpl). Bagi pendaki, Gunung Salak dikenal memiliki tiga puncak tertinggi, yaitu Pucak Sumbul (1.926 mdpl), Puncak Salak II (2.180 mdpl) dan Puncak Salak I.

Namun, situasi Puncak Salak I kerap kali membikin enggan para pendaki. Sebab dikenal mistis sehingga membuat bulu kuduk berdiri duluan sebelum sampai di titik navigasi.

Berdasarkan dokumen Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Salak meletus pada tahun 1699. Letusan ini terbesar dibanding erupsi magmatis lainnya yang terjadi pada 1790, 1902-1903, dan 1935.

Terakhir meletus pada tahun 1938, letusan berupa erupsi freatik dan terjadilah Kawah Cikuluwung Putri. Gunung Salak duduk di kawasan Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat.

Situasi kontur dataran yang curam, terjal, serta vegetasi yang rapat membutuhkan pelatihan sebelum mendaki. Dan yang membuat adrenalin mengencang adalah kehadiran sosok-sosok misterius yang kerap kali datang tak diundang, tetapi begitu pergi selalu terkenang.

Menurut keterangan para saksi dilansir dari berbagai sumber, kelima sosok di bawah ini memperpanjang kisah mistis yang dibagi secara verbal maupun curhatan lewat tulisan personal di laman digital.

Dilansir dari Tempo, Kamis, 18 Februari, letak jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 pada 9 Mei 2012 di Gunung Salak dipercaya warga setempat tepat di makam para leluhur yang berilmu ‘tinggi’. Pada bulan Maulud, masyarakat setempat melakukan ziarah di makam-makam leluhur kawasan Gunung Salak.

Mereka percaya, leluhur atau disebut dengan karuhun memiliki puncak ilmu tertinggi dan gunung ini menjadi tempat peristirahatannya.

Di Puncak Salak I atau disebut Puncak Manik terdapat makam mbah Salak atau Eyang Manik dengan nama alias Mama Raden Hasan Basri dan nama gelar Raden Hasan Brajakusumah. Puncak ini memang dianggap sebagai puncak suci, sehingga jarang sekali pendaki tepat sampai pada titik tertinggi.

Sosok yang kerap kali ditemui di kaki Gunung Salak, pertama adalah sosok nenek dengan usia 80 tahun. Beliau sering memperlihatkan diri di tepian tebing, tak jarang menyapa dan bersikap ramah, namun keanehan sering dialami. Dialek diucapkan kental dengan bahasa Jawa, padahal mayoritas penduduk asli berbahasa Sunda.

Kedua, binatang sejenis babi hutan sebesar truk hingga ular dan kuda emas dipercaya sebagai ‘penjaga’ hutan. Banyak pula pendaki yang bertemu dengan macan, kabarnya ia adalah penjelmaan dari Prabu Siliwangi.

puncak gunung salak
Ilustrasi gunung hijau (Pexels/Tom Fisk)

Ketiga, ketika di satu bukit bawah puncak Gunung Salak ramai orang seperti situasi pasar juga kerap kali terjadi. Namun, ketika disadari mereka adalah para lelembut yang menjelma menjadi manusia biasa dan melenakan.

Keempat, sosok wanita cantik juga sempat hadir dalam mimpi. Melansir Tentik, salah anggota satu regu tim SAR menjadi saksi mengenai mimpi yang dialami ketika terlelap di Gunung Salak. Wanita tersebut menghidangkan minuman di sebuah rumah yang terletak di puncak gunung.

Kelima, bukan sosok yang tertangkap indera penglihatan namun gendang telinga bergetar mengisyaratkan sebuah alunan gamelan. Tentu ini sangat misterius, sebab jalur yang dilalui tidak memungkinkan adanya sekelompok orang menggotong alat gamelan lengkap.

Sebab setiap tempat memiliki ‘cerita’, baiknya Anda bersikap bijak ketika ingin mendaki gunung. Baik Gunung Salak yang terkenal dengan kelima sosok di atas maupun gunung lainnya, ikuti aturan kepercayaan setempat dan tetap jalankan pendakian sesuai safety operational procedure yang berlaku.