Bagikan:

JAKARTA - Selama ini, Gunung Salak lebih dikenal dengan cerita “mistis”-nya. Apalagi, Gunung Salak pernah menjadi lokasi jatuhnya pesawat yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat beberapa tahun lalu. 

Padahal, lereng Gunung Salak memiliki keindahan alam yang menarik untuk dikunjungi bagi mereka yang lelah dengan suasana padat Kota Jakarta.  Di sepanjang kaki gunung yang berada sekitar 35 km dari Kota Bogor ini, terdapat beberapa lokasi yang bisa menjadi alternatif wisata jika Anda berkunjung ke Bogor. Dilansir dari berbagai sumber, berikut di antaranya.

Gunung Bunder

Gunung Bunder merupakan salah satu kawasan perkemahan yang ada di kaki Gunung Salak, tepatnya di wilayah Cibatok, Bogor, Jawa Barat. Keindahan Gunuk Salak dapat Anda rasakan di sini. Hijaunya daun dari ragam pepohonan yang menyejukkan, ditambah akses lokasi yang terjangkau membuat bumi perkemahan ini tak hanya ramai dengan para pendaki, tapi juga keluarga yang sengaja menghabiskan akhir pekan di alam. 

Curug Ngumpet

Kalau sudah berada di Gunur Bunder, tanggung sekali jika tidak bermain air di Curug Ngumpet. Lokasi air terjun ini bisa Anda tempuh dengan berjalan kaki sejauh 300 meter dari area perkemahan Gunung Bunder. Fasilitas di curug ini sudah cukup lengkap, seperti kamar ganti, toilet, mushola, dan beberapa warung makan. Jika aliran air terjun terlalu deras, Anda bisa pilih berenang santai di kolam yang tersedia.

Curug Cigamea

Indahnya Gunung Salak bisa Anda rasakan dari Curug Cigamea. Curug Cigamea terletak di Kp. Rawa Lega, Desa Gunung Sari, tepatnya sekitar 2 km sebelah barat Curug Ngumpet. Jika berjalan kaki, Anda perlu menempuh perjalanan sejauh 600 m. Sebenarnya, ada enam curug lain di sekitar sini. Tapi, di antara curug-curug tersebut hanya Curug Cigamea yang populer dan jadi primadona. Debit air di Curug Cigamea lumayan besar sehingga kurang cocok dijadikan tempat pemandian bagi Anda yang belum mahir berenang.

Berfoto sambil main air di tepian bisa jadi kegiatan seru lain yang bisa Anda lakukan di Curug Cigamea selain berendam. Melansir laman jabarprov, Sabtu, 20 Februari, beberapa fauna seperti Kera Jawa dan Burung Gagak pun kerap menjadi ‘tamu’ di sini. Jika beruntung, Anda bisa dapat objek foto tambahan, kan? Tapi ingat, karena keduanya merupakan hewan liar, lebih baik tangkap gambar dari jauh dan jangan coba mendekat.

Suaka Elang Loji

Suaka Elang ini berada di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Kampung Loji, Desa Pasir Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Untuk menuju kesana Anda bisa melalui Stasiun Batutulis, Cihideung, Cibadak, Pasir Jaya, kemudian sampailah di Loji. Suasana alam di suaka ini masih sangat alami dan asri. Sangat cocok bagi Anda yang penat dengan kehidupan perkotaan. 

Selain mata dimanjakan dengan pemandangan alamnya, otak pun ikut dipuaskan dengan pengetahuan tentang spesies raptor terancam punah seperti Elang Jawa dan beberapa jenis burung pemangsa lainnya. Melansir Kompas, di tempat konservasi ini dilakukan upaya penyelamatan, pengembangbiakan, hingga pelepasliaran satwa tersebut ke alam bebas.

Kampung Budaya Sindang Barang

Menikmati keindahan Gunung Salak dapat dilakukan dengan mengunjungi kampung budayanga. Kampung Budaya Sindang Barang berlokasi di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Kampung ini hanya berjarak 5 km dari pusat Kota Bogor. Kampung budaya ini dibangun sebagai replika Kampung Adat Sindang Barang yang kini telah punah.

Sindang Barang merupakan kampung tertua di Bogor dan diperkirakan sudah ada sejak masa kerajaan Sunda sekitar abad ke-12. Penduduk asli Sindang Barang konon merupakan keturunan raja-raja Padjajaran. Di kampung budaya ini disajikan delapan macam kesenian sunda yang telah direvitalisasi dan dilestarikan oleh penduduknya. 

Jadi, kalau Anda ingin menikmati tradisi Sindang Barang masa lalu, bisa datang dan menginap di kampung budaya ini.

Pura Parahyangan Agung Jagatkartta

Siapa sangka kalau pura terbesar kedua di Indonesia letaknya di Bogor, Jawa Barat. Ya, Pura Agung Jagatkartta menjadi yang terbesar setelah Pura Agung Besakih di Bali. Pura ini dibangun pada tahun 1994 di atas lahan seluas 3,5 hektare. Bagian paling tinggi dari pura ini merupakan bagian paling suci dan tak ada wisatawan yang diperbolehkan masuk kecuali umat yang akan melaksanakan ibadah.

Melansir Liputan 6, lokasi berdirinya Pura Agung Jagatkartta dipercaya masyarakat sebagai lokasi Kerajaan Pakuan Padjajaran Sunda dahulu. Ini juga menjadi tempat di mana Prabu Siliwangi berkumpul bersama prajuritnya. Jadi, tidak heran kalau di pura ini terdapat sebuah candi dengan patung macan berwarna putih dan hitam.

Jika ingin berkunjung ke sini, jangan lupa kenakan pakain sopan, ya. Selain itu, hormati juga umat yang sedang melangsungkan proses persembahyangan saat Anda berkeliling di sekitar pura.