Bagikan:

JAKARTA - Kiesha Alvaro kerap dikaitkan dengan kedua orang tuanya: Pasha Ungu dan Okie Agustina. Namun di balik keterkaitannya, ia mulai menapaki langkah barunya dalam dunia akting dengan membintangi sejumlah sinetron dan film, salah satunya Siksa Neraka. Ia mendapat kesempatan sebagai salah satu pemeran utama setelah beberapa kali menjadi pemeran pendukung dalam karya lainnya.

Kiesha Alvaro berperan sebagai Fajar, anak kedua dari empat bersaudara yang cuek dan pendiam. Siksa Neraka adalah film horor terbaru Anggy Umbara yang mengisahkan keempat anak yang mendapat siksaan dan menyimpan rahasia dari keluarga mereka.

“Lagi di rumah, santai, tiba-tiba dapat telepon ada proyek terbaru dari Dee Company untuk film Siksa Neraka. Ngobrol-ngobrol sama manajer ini film apa, beneran neraka atau coba bahasa kiasan doang. Ternyata beneran film yang akan memvisualisasikan neraka dengan berbagai siksaan. Wah gokil nih!,” cerita Kiesha Alvaro kepada VOI di sebuah siang.

Kiesha mengaku pernah membaca komik Siksa Neraka, komik karya M.B. Rahimsyah dikenal sebagai salah satu bacaan horor di eranya. Komik ini tidak memiliki linear cerita, tapi menampilkan berbagai siksaan dari akibat dosa yang diilustrasikan.

Kiesha Alvaro (Foto: Anto, DI: Raga/VOI)

“Jadi kelas 1 SD dulu sempat baca, masih baca kok! Dan akhirnya yang aku dapat adegan di film ini itu adegan sama yang aku baca di komik,” kata Kiesha lagi.

Aktor kelahiran 20 Mei itu merasakan keseruan selama proses syuting film Siksa Neraka. Sebagai salah satu pembaca komiknya, Kiesha merasakan bagaimana merangkai cerita film ini penuh dengan tantangan mengingat versi komiknya tidak memiliki jalan serupa. Namun di balik itu, Kiesha juga merasakan mentalnya terganggu karena visual filmnya yang luar biasa menakutkan.

“Kalau dulu itu cuma ilustrasi, kamu dosa ini diginiin. Nah, tapi kan dengan kita mengadaptasikan dari komik jaman dahulu dibawa ke jaman sekarang di mana jaman semakin modern, kita bikin cerita sedikit untuk bisa masuk ke masyarakat. Kalau misal cuman gambar-gambar doang atau cuma video dosa ini, ya jangan bikin film - dokumenter aja,” jelas Kiesha.

“Jujur mental sebenarnya agak terganggu. Pada saat proses syuting dan mungkin 2-3 hari setelah syuting, karena kita disugesti seakan-akan disiksa, itu pertama. Kedua kita melihat darah terus, lihat di badan sendiri dan orang lain,” lanjut Kiesha.

“Di setiap adegan, pasti ada teriakan dan teriakannya kalau enggak terdengar seperti tersiksa, itu akan diulang lagi. Jadi memang dibayang-bayangi sama teriakan orang meringis, ditusuk, diapain jadi sempat terbawa sedikit,” katanya.

Di sisi lain, Kiesha Alvaro merasakan ada sisi positif yang ia rasakan setelah terlibat dalam film Siksa Neraka. Menurutnya, cerita dan filmnya semakin mengingatkan manusia untuk terus menjadi pribadi yang baik selama ada di dunia.

Kiesha Alvaro (Foto: Anto, DI: Raga/VOI)

Mental Kiesha juga semakin terbebani karena produksi film Siksa Neraka yang meraup Rp5 Miliar. Selain CGI-nya, film ini juga menggunakan layar XR yang setara dengan proyeksi besar dan berbeda dari green screen.

“Kalau di sini neraka, untuk memancing para pemain karena kalau misal kita pakai green screen, pasti kesannya berbeda. Karena kita gak bisa mensugestikan dan membayangkan suasananya kayak gimana. Dipancing itu dengan layar XR,” kata Kiesha dengan antusias.

Kiesha berusaha membuktikan bahwa film Siksa Neraka bisa menjadi tontonan di akhir tahun. Perjuangannya dalam memvisualisasikan komik ini juga terasa berat karena lokasi syutingnya juga dipenuhi dengan properti yang penuh dengan pasir dan kerikil.

“Ada beberapa yang memang spontan tapi ada juga yang memang siksaan dan ini gak ada di trailer. Siksaan ini memang gak bisa kita asal main-main gitu. Karena kita mau ngomongin soal CGI, ngomongin progress adegan jadi ada adegan yang memang kita gak bisa banyak gerak," lanjutnya.

"Setiap syuting itu melelahkan. Dengan medan yang ga enak, karena ada pasir, batu kerikil, batu gede, belum ditambah dengan make up efek jadi pengalaman para pemain yang empat ini, anak-anak kecil ini, badannya hampir 50% luka semua,” kata Kiesha lagi.

Di balik pengalamannya yang luar biasa, Kiesha Alvaro punya harapan tersendiri dengan film Siksa Neraka. Ia tidak hanya ingin film sekadar ditonton tapi juga menjadi bahan perbincangan bagi para penontonnya.

“Pernah gak sih kita nonton sama teman-teman, terus pas pulang kita masih bahas itu. Aku pengin film ini juga kayak gitu, dibahas ke keluarga, saudara, dan film Siksa Neraka ini juga bisa benar-benar jadi pelajaran bukan cuma hiburan,” katanya lagi.

“Kalau aku boleh ngasih pemikiranku sedikit, jangan terlalu fokus ke nerakanya. Karena ceritanya jauh lebih deep dari nerakanya sendiri, makanya aku bilang ini drama dibalut sama neraka. Jadi apa yang kalian lihat itu lebih dalam lagi dan bisa lebih cermati dan resapi karena dari ceritanya sangat relate sama orang-orang. Semoga film ini bisa jadi pengingat juga buat semuanya bahwa dunia ini hanya sementara,” kata Kiesha.

Aktor sekaligus penyanyi 19 tahun itu tidak banyak mengaplikasikan karakternya dalam kehidupan nyata untuk film ini. Meski tumbuh dengan beberapa saudara, Kiesha justru sudah belajar untuk menjadi kepala bagi adik-adiknya terutama ketika orang tua mereka berpisah.

“Tanggung jawabnya sebesar itu untuk menjadi kakak. Makanya kenapa bokap pun selalu berwanti-wanti untuk “Kak jaga adekmu” “Kak yang bener kasih tahu” “Kak kak kak kak” Karena memang bahaya. Gak usah ngomongin akhirat, yang belum kita ke sana. Di dunia aja kita sebagai kakak gak ngasih tau dengan benar, adik kita yang terjerumus, kita yang kena. Karena adik kita kan pasti nurut sama kakaknya dan dia mah ngikut aja,” ujar Kiesha dengan santai.

Dapat Kemudahan Berkat Anak Pasha Ungu

Kiesha Alvaro (Foto: Anto, DI: Raga/VOI)

Selama ini, Kiesha Alvaro lebih banyak dikenal sebagai anak dari Pasha Ungu dan Okie Agustina. Ternyata, di saat itu ia juga sudah mulai bekerja tepatnya di tahun 2010 ketika ia membintangi sinetron Islam KTP. Hingga saat ini, ia masih aktif membintangi sinetron.

Di antara itu, Kiesha juga sesekali memilih proyek film dan merilis lagu. Ia juga berakting dalam serial untuk pertama kalinya di tahun ini.

“Aku ingin membuktikan ke kedua orang tuaku kalau aku juga bisa berdiri sendiri meskipun ada bayang-bayang ayah dan bunda. Gak bakal pernah hilang, tapi aku bisa sendiri. Bisa ada orang kenal aku main film ini, bukan dengan yang selalu aku rasain - anak Pasha Ungu - meski aku senang!” cerita Kiesha.

“Aku gak menolak tapi aku juga pengin aku bisa lepas. Orang tahu karena karyaku gak cuma dari ayah. Ini privilege, bonus exposure gratis. Beban tanggung jawab tapi juga enggak aku terlalu paksain diriku banget. Aku gak forsir diri aku untuk melakukan sesuatu, karena kalau dipaksakan nanti muncul ekspektasi,” tuturnya yakin.

Kiesha Alvaro (Foto: Anto, DI: Raga/VOI)

Tak hanya karya, Kiesha juga turut dikaitkan ketika ada kehidupan pribadi yang dialami kedua orang tuanya. Baru-baru ini, namanya terus disebutkan kala ia menemani sang ibu mendaftarkan perceraiannya. Kehidupan pribadi Kiesha juga dibicarakan terutama ketika hubungannya dengan lawan jenis menjadi pandangan publik.

“Siapa lagi yang mau belain. Memang kalau pas masih kecil dulu, aku gak bisa ngomong apa-apa dan cuma bisa menyimak. Tapi sekarang dengan aku mengarah menuju dewasa, aku mengerti konteks dan sebab akibat, aku jadi ikut andil untuk mencegah adanya pertengkaran, perpisahan dan sebagainya,” kata pelantun Kehadiranmu itu.

“Bundaku juga sudah berumur, 41 tahun yang harusnya dia senang-senang nih, gak harus ngalamin hal kayak gini lagi. Tapi harus ngalamin ya, aku punya tanggung jawab untuk menguatkan mamaku,” katanya dengan santai.

Dengan segala goncangan yang dialami Kiesha Alvaro, ia mencoba menjalani proses menjadi seorang figur publik. Bukan soal bekerja, namun Kiesha juga mencoba mencintai pekerjaan yang ia geluti selama lebih dari 10 tahun tersebut. Ia pun tidak apa jika orang-orang akan mengenalnya sebagai Kiesha dalam jangka waktu yang panjang, karena baginya itu semua proses.

Kiesha Alvaro (Foto: Anto, DI: Raga/VOI)

“Aku pengin majunya bertahap. Dari dulu aku selalu merasa proses ke proses, pengalaman kerja gak langsung meledak tapi pelan sampai di titik ini. Karena ketika orang ngerasain proses, dia akan lebih menghargai kerjaannya,” ujarnya dengan tenang. 

“Tahun ini ke-14 tahun di dunia entertainment jadinya ngerasain banyak pengalaman dan aku pengin berproses jadi karierku bukan untuk aku aja tapi adik-adikku, saudara, teman. Ada nih anak broken home yang berjuang meski pakai privilege ayah ibunya. Tapi kalau gak mau kerja dulu, emang bisa? Yak gak bisa. Intinya berusaha dulu, urusan apa hasilnya mau bagus tidak tergantung usaha yang kalian keluarin,” jawab Kiesha mengakhiri obrolan siang itu.