JAKARTA - Ketika hilang motivasi saat ingin memulai atau menyelesaikan suatu tugas, coba pertimbangkan kemungkinan alasan dibaliknya. Lalu, buat rencana memotivasi diri untuk memulai.
Mungkin tidak semua strategi berhasil untuk semua orang atau dalam setiap situasi. Lakukan beberapa eksperimen perilaku berikut untuk melihat strategi mana yang paling membantu Anda mencapai tujuan dilansir dari Very Well Mind, Selasa, 14 November.
Bertindak Seolah-olah Merasa Termotivasi
Anda mungkin bisa menipu diri sendiri agar merasa termotivasi dengan mengubah perilaku. Bersikaplah seolah-olah Anda merasa termotivasi dan tindakan Anda mungkin mengubah emosi.
Misal, daripada duduk di sofa dengan piyama sepanjang hari menunggu motivasi muncul, lebih baik berpakaian rapi dan bergeraklah. Anda perlahan akan menyadari bahwa mengambil tindakan akan meningkatkan motivasi, sehingga lebih mudah untuk terus maju.
Berpikir Sebaliknya
Saat motivasi hilang, kemungkinan besar Anda akan menemukan daftar panjang alasan mengapa Anda tidak mengambil tindakan apa pun. Anda bisa berpikir, “Ini akan terlalu sulit,” atau, “Lagi pula, saya tidak akan pernah menyelesaikannya.” Pemikiran seperti ini akan membuat Anda terjebak.
Cobalah berpikir sebaliknya. Saat berpikir akan gagal, perdebatkan semua alasan mengapa Anda bisa berhasil. Atau ketika merasa tidak dapat menyelesaikan suatu pekerjaan, buatlah daftar semua bukti yang menunjukkan bahwa Anda mampu menyelesaikan tugas tersebut.
Latih Welas Asih pada Diri Sendiri
Anda mungkin berpikir bersikap keras pada diri sendiri jadi kunci mendapatkan motivasi. Namun kritik diri yang keras tidak akan berhasil. Penelitian menunjukkan bahwa rasa sayang pada diri sendiri sebenarnya jauh lebih memotivasi, terutama ketika Anda sedang berjuang menghadapi kesulitan.
Sebuah studi tahun 2011 yang dilakukan oleh para peneliti di University of California menemukan bahwa belas kasih pada diri sendiri meningkatkan motivasi untuk pulih dari kegagalan. Setelah gagal dalam ujian, siswa menghabiskan lebih banyak waktu belajar ketika mereka berbicara kepada diri mereka sendiri dengan ramah. Selain itu, peneliti melaporkan motivasi lebih besar muncul ketika seseorang berlatih praktik penerimaan diri (kunci welas asih).
Rasa sayang pada diri sendiri juga dapat meningkatkan kesehatan mental (yang dapat meningkatkan motivasi). Sebuah studi tahun 20122 yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review menemukan bahwa welas asih pada diri sendiri mengurangi tekanan psikologis, mengurangi gejala kecemasan dan depresi, dan mengurangi efek berbahaya dari stres.
BACA JUGA:
Gunakan Aturan 10 Menit
Saat takut melakukan sesuatu, Anda akan kekurangan motivasi melakukannya. Namun, Anda dapat mengurangi rasa takut dengan membuktikan pada diri sendiri bahwa tugas tersebut tidak seburuk yang dibayangkan. Atau bahwa Anda mempunyai kekuatan menoleransinya lebih baik dari yang Anda pikirkan.
Aturan 10 menit dapat membantu Anda memulainya. Fokus kerjakan hal yang tadinya menurut Anda susah selama 10 menit. Ketika mencapai batas 10 menit, tanyakan pada diri sendiri apakah Anda ingin melanjutkannya atau berhenti. Anda akan menemukan motivasi yang cukup untuk terus maju.
Pasangkan Tugas yang Ditakuti dengan Sesuatu yang Anda Nikmati
Emosi memainkan peran utama dalam tingkat motivasi. Jika Anda sedih, bosan, kesepian, atau cemas, keinginan mengatasi tantangan berat atau menyelesaikan tugas yang membosankan akan terganggu.
Tingkatkan suasana hati Anda dengan menambahkan sedikit kesenangan pada sesuatu yang tidak membuat Anda termotivasi. Anda akan merasa lebih bahagia dan bahkan berharap melakukan tugas tersebut jika sering dipadukan dengan sesuatu yang menyenangkan.
Ada masa dimana setiap orang bergumul dengan masalah motivasi. Namun, cara Anda merespons kurangnya motivasi adalah yang terpenting. Bersikap baiklah pada diri sendiri, bereksperimen lah dengan strategi yang meningkatkan motivasi, lalu mintalah bantuan jika Anda membutuhkannya.