YOGYAKARTA – Time blindness atau buta waktu adalah ketidakmampuan kronis untuk melacak perjalanan waktu. Menurut Ainsley Hawthorn, Ph.D., peneliti ahli tentang sensori, orang yang mengalami time blindness tidak dapat mengetahui seberapa cepat waktu berlalu dan masa depan karena mereka kesulitan memprediksi perasaan dan kebutuhan mereka. Buta waktu berdampak buruk pada pendidikan, karir, dan kehidupan personal seseorang.
Psikolog klinis dan spesialis ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), Russell A. Barkley, Ph.D., mengatakan bahwa kebutaan waktu adalah ADHD. Karena biasanya orang yang buta waktu mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif. Kebutaan waktu juga dikaitkan dengan autisme, kecemasan, depresi, gangguan obsesif-kompulsif, kesedihan, gangguan penggunaan alkohol, dan cedera otak.
Menurut penelitian, penderita buta waktu kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam aktivitas dan tanggung jawab yang melibatkan pengelolaan waktu. Seperti perencanaan, penjadwalan, penugasan, dan bahkan penetapan tujuan. Menurut psikolog Amerika, Mark Travers, Ph.D., meskipun kebutaan waktu biasanya merupakan indikator umum ADHD, penelitian menunjukkan bahwa persepsi kita tentang waktu berkaitan erat dengan kesejahteraan dan keadaan emosi kita. Perubahan dalam emosi juga dapat memengaruhi cara kita memandang bagaimana waktu berlalu. Travers menjelaskan, ini tanda seseorang mengalami time blindness atau buta waktu.
1. Kesulitan mengatur waktu
Anda mungkin berpikir bahwa tugas tertentu membutuhkan waktu lebih lama atau lebih sedikit dibandingkan yang sebenarnya. Sehingga ini mengacaukan waktu dan lewat dari deadline. Seseorang yang mengalami buta waktu, mungkin merasa waktu berlalu begitu saja sehingga membuat stres dan cemas karena sebelum merampungkan tugasnya.
2. Terlambat dalam segala hal
Mulai dari telat datang ke kantor, telat janji temu, hingga telat mengumpulkan tugas, mungkin sering dialami seseorang dengan time blindness. Mereka mungkin tak bermaksud terlambat, namun mereka membuat orang lain menunggu.
3. Sulit berpindah dari tugas satu ke lainnya
Beralih dari satu tugas ke tugas lain tentu perlu berpindah fokus. Ini sulit dilakukan orang dengan time blindnessi karena kehilangan fokus dan merasa frustasi.
4. Sering menunda-nunda
Kalau Anda sering menunda-nunda menyelesaikan tugas, tentu tidak akan baik untuk karir Anda. Ini bukan karena malas, tetapi pikiran jadi rumit kalau harus merencanakan waktu berapa lama untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ini juga merupakan tanda mengalami kebutaan waktu.
5. Bertindak impulsif atau berdasarkan dorongan hati
Bukan berarti tindakan berdasarkan dorongan hati itu buruk. Tetapi kalau tidak dikelola dengan baik waktu yang dipunyai, maka akan menimbulkan konsekuensi jangka panjang. Anda akan cenderung menyelami ide-ide terlebih dahulu tanpa merencanakan apa yang terjadi, selama, atau sesudahnya.
BACA JUGA:
6. Sulit memenuhi tenggat waktu
Seorang dengan time blindness kesulitan memenuhi tenggat waktu. Mereka tidak bisa mengawasi semua jadwal dan tanggal penting. Kalender seringkali seperti labirin, hingga akhirnya lupa janji, tugas, atau tidak hadir pada acara penting.
Saran Travers cara untuk mengatasi time blindness, salah satunya dengan memakai kalender digital sebagai pengingat. Melansir Psychology Today, Senin, 13 November, Anda perlu memeriksa kalender setiap hari sehingga semua tenggat bisa terpenuhi. Ini juga membantu Anda melakukan langkah-langkah kecil menyelesiakan tugas serta membuat teknik manajemen yang efektif.