7 Kesalahan yang Dilakukan saat Mengatasi Emosi Menyakitkan
Ilustrasi kesalahan saat mengatasi emosi menyakitkan (Freepik/nakaridore)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Emosi yang menyakitkan ialah pengalaman internal dan bersifat sementara. Ini merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, namun banyak orang melakukan kesalahan dalam mengatasi emosi yang membuat tidak nyaman ini.

Terdapat beragam spektrum emosi sepanjang pengalaman hidup. Yang menyakitkan dan negatif, mungkin sulit untuk diatasi. Bahkan menjadi rintangan terberat untuk dilalui. Dalam mengatasi emosi menyakitkan, banyak orang masih melakukan kesalahan berikut ini.

1. Mengidentifikasi secara berlebihan

Kendala paling umum saat menghadapi emosi sulit, adalah mengidentifikasinya secara berlebihan. Misalnya, menganggap diri kita adalam emosi. Ini wajar terjadi, tulis konsultan psikolog klinis Liz White, DClinPsy., CPsychol. dilansir Psychology Today, Minggu, 15 Oktober. Emosi yang kuat dan membuat kita merasa bersedih ini, wajar jika membebani. Kiat dari White, perlu diingat bahwa emosi hanyalah perasaan internal yang kita alami, tidak lebih dan tidak kurang. Itu artinya, emosi tidak mendefinisikan diri kita. Ubahlah dari persepsi “Saya adalah perasaan ini” menjadi “Saya sedang merasakan perasaan ini”.

kesalahan saat mengatasi emosi menyakitkan
Ilustrasi kesalahan saat mengatasi emosi menyakitkan (Freepik/benzoix)

2. Memendam emosi

Seperti mengocok kaleng soda, saat dibuka bisa meledak atau meluapkan tekanan. Maka, mengabaikan atau memendam emosi mungkin tampak solusi cepat namun tidak akan membantu apabila tidak dilepaskan. Tipsnya, akui dan ekspresikan emosi secara efektif itu penting. Anda perlu menemukan jalan ke luar yang sehat untuk membantu memproses perasaan tersebut. Misalnya dengan membuat jurnal, berbicara dengan teman, atau mencari bantuan profesional.

3. Mengkritisi diri sendiri

Menilai diri sendiri bisa malah menjatuhkan, seperti “Saya tidak seharusnya merasa seperti ini”. Ini merupakan bentuk kritik yang tidak membantu meringankan saat mengalami perasaan menyakitkan. Justru kritik dan menilai diri, bisa menambah intensitas emosi. Maka kiat ahli, temukan kalimat yang menenangkan dan penuh kasih sayang. Hindari menghakimi pada saat-saat sulit.

4. Intelektualisasi emosi

Umum dilakukan oleh banyak orang untuk mengintelektualisasi emosi daripada memahami sepenuhnya. Misalnya, melakukan intelektualisasi berupa terlalu memikirkan emosi, menghabiskan banyak waktu untuk memahami akar permasalahan, dan memahami secara intelektual tentang emosi tetapi tidak membiarkan diri Anda merasakannya secara utuh.

Meskipun sulit memahami penyebab emosi, tetap penting dilakukan. Tetapi saran ahli, penting bertanya pada diri sendiri tentang di mana Anda merasakan emosi tersebut pada tubuh.

kesalahan saat mengatasi emosi menyakitkan
Ilustrasi kesalahan saat mengatasi emosi menyakitkan (Freepik/Azerbaijan_stockers)

5. Menggunakan distraksi berlebihan

Distraksi mungkin bisa jadi strategi berguna untuk jangka pendek. Namun, bila digunakan berlebihan dapat membuat Anda menghindari dan menghambat memproses emosi secara sehat. Kiat ahli, cobalah membuat jurnal yang menuliskan perasaan Anda di saat-saat sulit. Selain itu, cobalah mengambil jeda, latihan pernapasan, memperhatikan diri sepenuhnya, dan menyebutkan itu emosi apa. Strategi ini membantu Anda mengamati perasaan tersebut dan kemudian Anda memiliki posisi yang lebih baik untuk memilih cara merespons.

6. Berasumsi emosi menyakitkan tidak akan berakhir

Saat mengalami emosi menyakitkan, kita sering berasumsi bahwa emosi tersebut tidak pernah berakhir. Ini tentu tidak akurat dan tidak akan meringankan. Maka pahamilah, bahwa emosi bersifat sementara, mereka datang dan pergi, bergeser dan berubah.

7. Berharap orang lain menghilangkan emosi yang menyakitkan

Wajar jika kita mengandalkan orang terkasih saat merasakan emosi yang menyakitkan. Ini merupakan bagian integral dalam berhubungan dengan orang lain, yaitu berbagi rasa sakit yang bisa menjadi cara sehat untuk memproses emosi sulit. Namun, mengharapkan orang lain mengambil peran untuk menghilangkan rasa sakit, itu tidak realistis.

Kalau Anda perlu mengembangkan kemampuan mengelola emosi sulit. Bisa melakukan berbagai cara yang sehat. Misalnya melalui latihan pernapasan yang membuat Anda lebih grounding. Penting juga menyayangi diri sendiri dan mengucapkan afirmasi positif supaya bisa menenangkan diri.