Bagikan:

JAKARTA - Tidak ada seorang pun pantas menerima kekerasan verbal dari siapa pun, termasuk pasangan. Tetapi ada banyak orang yang menganggap dilecehkan secara verbal bukanlah masalah karena mereka tidak menganggap perilaku tersebut sebagai pelecehan.

Menangani pelecehan verbal adalah tugas menantang dan harus dilakukan dengan hati-hati karena memerlukan kesabaran, perhatian pada diri sendiri, dan ketegasan. Pelecehan verbal yang dilakukan terus menerus, dapat merusak secara emosional dan merugikan kesejahteraan seseorang. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan, jadi cobalah agar Anda tidak menyesali apa pun.

Memahami tanda

Langkah pertama dalam mengatasi kekerasan verbal adalah dengan mengenali tandanya. Dilansir dari Times of India, Selasa, 5 September, Pelecehan verbal dapat terjadi dalam berbagai bentuk termasuk penghinaan, teriakan, meremehkan, dan menjelek-jelekkan. Ini melibatkan penggunaan bahasa yang menyakitkan untuk mengontrol, memanipulasi, atau merendahkan orang lain. Mengidentifikasi perilaku ini sangat penting untuk mengatasi masalah secara efektif.

Buat batasan jelas

Setelah Anda mengidentifikasi tandanya, tetapkan batasan yang jelas dengan pasangan. Komunikasikan kepada pasangan bahwa perkataan dan tindakannya menyakitkan dan tidak dapat diterima. Perjelas bahwa Anda tidak akan menoleransi perilaku kasar dan perilaku tersebut harus dihentikan agar hubungan dapat terus berlanjut. Menetapkan batasan adalah langkah mendasar mendapatkan kembali kendali dan harga diri.

Carilah dukungan dan konseling

Pelecehan verbal dapat menguras emosi dan sulit ditangani sendirian. Carilah dukungan dari teman, keluarga, atau terapis yang dapat memberikan bimbingan dan tempat aman untuk mengungkapkan perasaan Anda. Konseling pasangan juga bisa menjadi cara mengatasi masalah mendasar dalam hubungan.

Praktekkan perawatan diri

Pelecehan verbal dapat berdampak buruk bagi harga diri dan kesejahteraan mental Anda. Prioritaskan perawatan diri untuk membangun kembali kepercayaan diri dan kekuatan emosional Anda. Hal ini dapat mencakup melakukan aktivitas yang disukai, seperti melatih kesadaran atau meditasi, dan menjaga hubungan dengan support system. Merawat diri sendiri sangat penting untuk ketahanan dan kemampuan Anda secara keseluruhan dalam mengatasi pelecehan.

Berkomunikasi dengan tegas

Saat menangani pelecehan verbal, penting untuk berkomunikasi, bukan secara agresif atau pasif. Ekspresikan perasaan dan kekhawatiran Anda dengan tenang dan lugas. Gunakan pernyataan "saya" untuk menjelaskan bagaimana pelecehan tersebut memengaruhi Anda, seperti "Saya merasa sakit hati saat Anda berbicara seperti itu kepada saya." Hindari menyalahkan atau menuduh, karena dapat memperburuk situasi.

Pertimbangkan pilihan Anda

Dalam beberapa kasus, bahkan setelah beberapa upaya, situasinya tidak membaik, dan keselamatan atau kesejahteraan Anda mungkin terancam. Inilah saatnya opsi-opsi ini harus dipertimbangkan:

Berpisah sementara

Berpisah sementara dari pasangan dapat memberikan kejelasan dan ruang untuk menilai situasi yang sedang dialami.

Cari perlindungan

Jika Anda takut pasangan akan melakukan kekerasan fisik, coba buat rencana aman dengan meminta perlindungan dan bantuan dari ahli professional atau orang terdekat.

Cari bantuan hukum

Dalam kasus pelecehan yang parah, konsultasi dengan pengacara atau penegak hukum mungkin diperlukan untuk melindungi hak dan keselamatan Anda.

Akhiri hubungan

Jika pelecehan terus berlanjut, pertimbangkan untuk mengambil keputusan sulit seperti mengakhiri hubungan demi kepentingan dan keselamatan Anda sendiri.