Bagikan:

YOGYAKARTA – Banyak orang beranggapan bahwa komitmen perlu dimiliki setiap hubungan, termasuk hubungan dengan pasangan. Ada pula yang berpendapat bahwa kehidupan seks yang baik akan membangun ikatan sehat. Menurut penelitian yang dilakukan terapis dan praktisi sains Tasha Seiter MS., Ph.D., LMFT., menunjukkan tentang hubungan antara komitmen dan seks yang lebih baik.

Menurut teori pertukaran sosial, manusia mengukur kualitas hubungan mereka berdasarkan rasio biaya-manfaat yagn dirasakan sehingga hubungan dengan manfaat lebih banyak dibandingkan upaya yang diberi. Jika teori ini benar, pasangan mungkin lebih berkomitmen pada hubungan yang menawarkan lebih banyak manfaat seksual, yang akan meningkatkan rasio manfaat terhadap upaya dalam hubungan. Sejalan dengan gagasan ini, beberapa penelitian menunjukkan kepuasan seksual yagn lebih tinggi pada suatu waktu merupakan prediksi kepuasan hubungan yang lebih tinggi pada waktu berikutnya.

Ketidakpuasan seksual merupakan salah satu alasan yang sering dilaporkan mengakhiri hubungan. Ini menunjukkan bahwa hubungan seksual berkualitas rendah dapat menyebabkan kurangnya komitmen bagi pasangan. Tetapi kedua hal ini, saling memengaruhi satu sama lain.

tingkat komitmen berhubungan dengan kepuasan seksual
Ilustrasi tingkat komitmen berhubungan dengan kepuasan seksual (Freepik/gpointstudio)

Kemungkinan besar, jelas Seiter dilansir Psychology Today, Senin, 4 September, tingkat komitmen terhadap pasangan memungkinkan komunikasi dan fokus menyenangkan satu sama lain secara seksual tanpa cemas atau hambatan. Hasil dari hal tersebut, menikmati hubungan seksual bersama.

Dengan landasan komitmen yang kuat, pasangan dapat mengembangkan rasa aman dalam hubungan mereka yang mendorong pasangan untuk melakukan lebih banyak eksplorasi seksual dan, dengan demikian, menikmati kehidupan seksual bersama yang lebih memuaskan, dan beberapa penelitian mendukung gagasan ini.

Secara khusus, Seiter dan rekannya ingin memahami bagaimana perubahan yang terjadi kalau komitmen pasangan berubah. Analisis yang dipakai memakai panel cross-legged untuk menguji apa perubahan kepuasan seksual selama terapi pasangan. Hasil analisisnya menunjukkan ada hubungan dua arah antara kepuasan seksual dan komitmen. Temuannya menunjukkan seks yang baik menghasilkan lebih banyak komitmen. Sedangkan komitmen yang lebih besar juga menghasilkan seks yang lebih baik. Kedua hubungan dua arah ini, mungkin pasangan lebih merasa aman dalam mengekspresikan diri secara seksual. Temuan lainnya, menunjukkan bahwa peserta penelitian yang melakukan terapi dapat meningkatkan kualitas hubungan secara umum dan tidak langsung meningkatkankepuasan seksual.

Pesan Seiter, jika Anda ingin meningkatkan kehidupan seks Anda, maka bersama pasangan bisa berusaha untuk meningkatkan komitmen yang lebih besar.