Bagikan:

YOGYAKARTA – Dalam hubungan percintaan, keterbukaan diri memang penting. Namun soal pengalaman seksual, perlu ada batasan sejauh apa Anda dan pasangan bisa saling menceritakan masa lalu. Meskipun keterbukaan bisa meningkatkan keharmonisan hubungan berpasangan, namun tak seluruhnya bisa diceritakan pada orang tercinta.

Rasa ingin tahu tentang pengalaman seksual pasangan Anda, baik saat ini meupun masa lalunya, adalah hal yang lumrah. Namun meskipun pengalaman masa lalu terkait seksualitas pasangan Anda mungkin relevan dengan hubungan saat ini, namun ada pula yang Anda tidak perlu tahu.

sebatas apa perlu terbuka soal pengalaman seksual pada pasangan
Ilustras sebatas apa perlu terbuka soal pengalaman seksual di masa lalu pada pasangan (Freepik)

Melansir ulasan Aaron Ben-Zeéf, Ph.D. dilansir Psychology Today, Senin, 30 Oktober, Anda tidak boleh memberi tahu pasangan Anda tentang segalanya, terutama pada awal hubungan. Tracey Cox menyarankan, ada hal berikut ini yang tidak boleh disampaikan kepada pasangan Anda, yaitu:

  1. Betapa baiknya mantan Anda di tempat tidur.
  2. Betapa baiknya Anda secara seksual dengan kekasih di masa lalu.
  3. Perilaku masa lalu yang tidak mencerminkan siapa Anda sekarang.
  4. Memberikan jumlah pasangan seksual.
  5. Merujuk mantan yang sama lebih dari sekali.
  6. Membual untuk melucu agar pasangan iri.
  7. Referensi apapun tentang ukuran penis.

Batasan di atas, tujuannya untuk menghindari perbandingan yang mengganggu hubungan dengan pasangan saat ini. Informasi tertentu penting disampaikan mengenai pengalaman seksual. Karena keterbukaan dapat meningkatkan keintiman. Banyak konselor menyarankan untuk mengungkapkan informasi yang bermanfaat. Seperti berkaitan dengan peningkatan pengetahuan, memperkuat kepercayaan, berkomunikasi yang tulus, dan menghindari pengulangan kesalahan masa lalu. Informasi penting tersebut juga termasuk penyakit menular seksual.

Menurut Ben-Zeéf, tidak ada aturan pasti apa yang boleh dan tidak boleh diberi tahu kepada pasangan tentang pengalaman seksual masa lalu. Secara umum, seseorang dalam pasangan tidak perlu mengungkapkan masalah dan membagikan detail pengalaman karena bisa memperburuk situasi hubungan.

Paling penting lagi, diskusi terbuka dan tulus sangatlah penting. Anda hanya perlu bercerita kalau pasangan Anda bertanya atau tanyakan balik “Apakah kamu akan baik-baik saja kalau saya menjawab pertanyaanmu tentang pengalaman seksual di masa lalu?”. Jika pasangan Anda menerima, maka berilah sedikit saja informasi tanpa cerita detail. Kenali bagaimana responsnya, kalau responsnya buruk, maka beri afirmasi bahwa Anda dan pasangan Anda sepakat untuk bersama menjalani komitmen.

Pesan Ben-Zeéf, menguraikan pengalaman masa lalu terkait kehidupan seksual, tidak boleh membandingkan atau untuk menilai pasangan saat ini. Tetapi menceritakan masa lalu, penting untuk menciptakan pembelajaran positif yang meningkatkan hubungan.