JAKARTA – Panic attack ialah serangan panik yang membuat seseorang merasa cemas, gugup, dan gelisah. Kepanikan datangnya tiba-tiba sehingga dapat mengganggu aktivitas. Bahkan jika sangat parah bisa membuat fisik lemas hingga hampir pingsan.
Apakah penyebab panic attack?
Ketika tubuh sedang merespon kondisi berbahaya, produksi hormon adrenalin akan meningkat. Diikuti dengan semakin cepatnya detak jantung, meningkat produksi energi, panca indera menajam, dan kewaspadaan mengencang.
Bagi seseorang yang mengalami panic attack juga mengalami gejala fisik seperti tersebut di atas. Sesekali atau dua mungkin tak apa. Terlebih jadi masuk akal jika datangnya serangan panik ketika mengalami stres. Dilansir dari Mayo Clinic, Kamis, 11 Februari, penyebab panic attack antara lain sebagai berikut:
- Genetik
- Stres berat
- Memiliki perasaan sensitif sehingga mudah tersulut emosi negatif
- Pernah mengalami pengalaman traumatis
- Asupan kafein berlebihan
- Adanya perubahan fungsi pada bagian tertentu di otak
Panic attack pada umumnya dialami tanpa persiapan, namun dipicu oleh situasi tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa panic attack adalah respon alami tubuh dalam kondisi berbahaya. Tetapi jika tanpa ada situasi berbahaya dan mengalami serangan panik, penyebabnya tidak diketahui secara jelas.
Serangan panik butuh segera diredakan sebab dapat memicu gangguan lainnya seperti merusak kualitas hidup, fobia, dan meningkatnya risiko melukai diri sendiri.
Cara meredakan panic attack
BACA JUGA:
Mengatur napas
Panic attack ditandai dengan napas terlalu cepat, untuk meredakan kepanikan Anda dapat mengatur napas. Caranya, mengambil napas dari mulut dalam empat hitungan, lalu tahan selama dua hitungan. Selanjutnya, buang napas dalam empat hitungan melalui mulut.
Menyadari kondisi
Dengan kesadaran penuh, seseorang dapat mengatasi rasa panik. Berfokuslah pada gejala yang dialami dan tenangkan diri Anda.
Menutup mata
Beberapa kasus panic attack disebabkan melihat satu peristiwa yang mengagetkan. Dengan menutup mata, seseorang dapat berfokus pada napas dan menutup akses melihat peristiwa tersebut.
Menjaga mindfulness
Menjaga kesadaran penuh atau mindfulness dapat membantu menemukan kenyataan di sekitar. Sebab panik seringkali memicu perasaan terlempar dari kenyataan, maka cobalah tetap pada kesadaran dan berpijak pada kenyataan sekitar Anda.
Temukan objek fokus
Mekanismenya mirip seperti kamera, seseorang yang mengalami serangan panik perlu memfokuskan semua perhatian pada satu objek. Misalnya Anda fokus melihat ke arah pohon besar ketika melihat peristiwa mengagetkan.
Menenangkan diri dengan aroma bunga lavender
Bunga lavender dikenal dan dibuktikan secara ilmiah dapat menenangkan. Anda dapat membawa kemanapun lavender essential oil.
Terakhir, berdasarkan cara meredakan panic attack yang dilansir oleh Health Line, seseorang perlu memiliki mantra internal. Misalnya ‘itu akan berakhir’ atau ‘saya bisa menghadapi peristiwa ini’. Anda dapat mengulangnya berkali-kali agar mengirimkan energi positif pada otak dan merasa lebih tenang.