Tubuh Sehat Membuat Hidup Lebih Bahagia, Benarkah?
Ilustrasi tertawa saat olahraga (Unsplash/CHU Gummies)

Bagikan:

JAKARTA – Memiliki tubuh sehat dan kehidupan yang bahagia merupakan capaian sempurna bagi banyak orang. Apakah kedua aspek ini, kesehatan dan kebahagiaan, memiliki hubungan erat? Atau jika memiliki salah satu, dapatkah memengaruhi yang lainnya.

Dilansir Healthy Magazine, Selasa, 2 Februari, kebahagiaan hanya dapat dirasakan ketika tubuh dalam kondisi sehat. Berdasarkan perhitungan rasional, ini memang benar. Bahwa hanya tubuh yang tidak merasakan sakit dapat merasakan kebahagiaan.

Penelitian medis menyebutkan bahwa orang cenderung mewarisi penyakit keluarga. Misalnya, ketika nenek menderita diabetes, maka cucu lelakinya secara genetis berkemungkinan besar mengidap penyakit yang sama. Pada akhirnya, ini menjadi pilihan masing-masing orang untuk memilih hidup sehat dan mengurangi risiko penyakit keturunan.

Hal yang sama juga terjadi pada cara mendapatkan hidup yang kabahgia. Karena kebahagiaan berada dalam kehidupan fisik, termasuk di dalamnya aspek tubuh, maka kompleksitas kesejahteraan fisik sangat penting.

Berada dalam kondisi sehat memberikan kesempatan seseorang untuk menikmati gaya hidup yang lebih dinamis. Misalnya, olahraga dapat membangkitkan kebahagiaan karena dalam proses pelepasan energi tubuh memproduksi hormon serotonin dan melatonin.

Begitu penjelasannya secara biologis, selebihnya orang dapat membangkitkan kebahagiaan dengan menari, mendaki gunung, atau susur pantai.

Tubuh yang sehat juga memberikan kesempatan seseorang dalam bekerja dan mencari kesempatan terbaik untuk aspek finansial. Uang memang tidak secara langsung memengaruhi kesehatan dan kebahagiaan.

Namun, gaya hidup sehat dan gaya hidup yang membahagiakan tidak mungkin tidak butuh ketercukupan finansial.

Untuk mendapatkan kehidupan yang sehat dan bahagia, Errol A. dan Marjoria G. Gibbs yang bekerja di Optimum Happiness Index merekomendasikan sepuluh kebiasaan. Berikut daftarnya:

- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan fisik setiap tahunnya.

- Menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan personal.

- Menghindari stres.

- Mengetahui cara mengelola stres.

- Memiliki orang yang jadi tempat konsultasi dan berbincang demi mendapatkan stabilitas mental serta spiritual.

- Rutin berolahraga.

- Menjalankan pola makan yang sehat.

- Mengetahui kecenderungan penyakit berdasarkan garis keturunan genetis.

- Upayakan untuk istirahat, olahraga, dan relaksasi cukup.

- Makan makanan dari tanah, laut, dan pohon.

Mengabaikan kebiasaan-kebiasaan di atas dan terjun pada kehidupan modern yang tidak seimbang membuat seseorang tidak sehat serta bahagia. Sebaliknya juga terjadi, banyak penelitian menemukan bahwa tingkat kebahagiaan berpengaruh besar pada kesehatan tubuh.