YOGYAKARTA – Seiring bertambahnya usia, metabolisme secara alami menurun. Itu artinya kalori terbakar lebih lambat dalam menjadi energi. Pada pria, testosteron menurun seiring dengan bertambahnya usia dan menurunnya metabolisme. Ini yang mungkin membuat Anda jadi kurang aktif bergerak sehingga berpotensi mengurangi massa otot dan membuat pembakaran kalori jadi lebih sulit. Selain itu, konsumsi makanan berkalori harian juga berkontribusi menambah ukuran lingkar pinggang. Nah, terletak di pinggang dan sekitar organ penting, lemak visceral atau visceral fat yang dikatakan pakar adalah lemak yang berpotensi menignkatkan faktor risiko penyakit jantung, tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol total.
Lemak visceral berbeda dengan lemak subkutan yang tepat berada di bawah kulit. Lemak subkutan ini, terkumpul di bawah kulit yang bisa dicubit. Tampaknya lemak jenis ini hanya menyebabkan sedikit masalah kesehatan, kebalikan dari visceral fat.
“Saat Anda mengonsumsi kalori ekstra dan tidak membakarnya, kalori tersebut pada akhirnya akan disimpan sebagai lemak, dan lama kelamaan akan terakumulasi,” kata Dr. Caroline Apovian, salah satu direktur Pusat Manajemen Berat Badan dan Kesehatan di Harvard dilansir Harvard Health, Kamis, 5 Oktober.
Masalah paling besar adalah di mana lemak tersebut di atas berakhir. Jika lemak subkutan tak terlalu membahayakan kesehatan sedangkan lemak visceral meningkatkan faktor risiko penyakit, maka penting bagi Anda mengetahui cara menghitung kadar lemak tubuh. Lemak visceral umumnya hanya menyumbang sekitar 10 persen dari total lemak tubuh seseorang. Namun risikonya terlalu besar apabila terlampau banyak menumpuk pada sekitar pinggang dan organ vital.
Cara menghitung lemak visceral, paling akurat adalah dengan MRI. Namun biaya sangat mahal untuk tes ini, apalagi jika tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan. Maka, Anda bisa mengukurnya lewat Indeks Massa Tubuh (BMI) yang memberikan perkiraan masuk akal menggunakan perbandingan tinggi dan berat badan.
Menurut dokter Apovian, cara menghitung lemak visceral adalah dengan ukuran pinggang. Jelasnya lebih lanjut, pria yang ukuran pinggangnya lebih dari 101,6 sentimeter memiliki lebih banyak lemak visceral. Dokter Apovian juga menjelaskan, kalau ikat pinggang bertambah satu lubang, belum tentu berat badan Anda bertambah. Namun penting untuk terus memantau dan berhati-hati supaya enggak kelewatan.
Untuk manajemen lingkar pinggang, Anda bisa memantau terus dengan pita pengukur. Caranya, tempatkan bagian ujung pita pengukur di bagian atas tulang pinggul kanan lalu lingkarkan hingga melewati pusar dan bertemu angka melingkar. Jika lebih dari 101,6 sentimeter, maka dianggap kelebihan lemak visceral pada pria.
Cara terbaik melawan lemak yang berisiko menyebabkan penyakit ini, dengan latihan aerobik, latihan kekuatan, dan pola makan sehat. Namun perlu diingat, lemak visceral bisa hilang secara perlahan jika menjalankan program yang sehat sesuai anjuran pakar kesehatan.
BACA JUGA:
Dokter Apovian merekomendasikan, lakukan kombinasi latihan aerobik intensitas sedang selama 30 menit hingga satu jam sebanyak 2-3 kali seminggu. Anda bisa menambahkan dua sesi latihan beban atau ketahanan untuk menambah massa otot. Kombinasi ini akan membantu membakar kalori dan memanfaatkan simpanan lemak visceral. Selain itu, jalankan pola makan sehat dengan lebih banyak konsumsi makanan nabati dan protein harian setidaknya 0,8 gram per kilogram berat badan.