JAKARTA - Artis senior Jajang C. Noer dan Asha Smara Darra alias Oscar Lawalata beradu akting di salah satu film yang akan melakukan world premiere di Busan International Film Festival (BIFF) 2023 berjudul 'Sara'. Film ini diproduksi oleh Rumah Produksi Bosan Berisik Film, Ruang Basbeth Bercerita, dan Visionari Capital Film Fund dan disutradarai oleh Ismail Basbeth.
Mengambil lokasi di salah satu desa di Jawa Tengah baik Jajang C. Noer dan Asha Smara Darra memiliki cerita menarik dari balik layar selama proses syuting. Dalam press conference film Sara, Jajang C. Noer menceritakan bila ia tidak memiliki kesulitan dalam memainkan karakternya sebagai Saidah.
Namun yang berkesan selama melakukan proses syuting ialah ketika mereka harus tinggal di salah satu rumah warga. Di mana ia bercerita bila ia tidur di lantai dan hanya beralaskan dengan kasur tipis. Tak hanya itu, ia dan sahabatnya, Christine Hakim yang juga ikut bermain di film ini kesulitan untuk menggunakan toilet jongkok.
"Memainkannya sih nggak sulit ya karena seorang pemain sudah akan menyerahkan jiwa raganya yang menyutradarai, si jendral ini, kita apapun dia mau kita sudah siap. Yang sulit itu tempat tinggalnya. Jadi, tempat itu, Kemujing ya? Kemujing itu tanah yang bergelombang-gelombang itu, di mana sepatu saya besar begini, lalu kami tidur di lantai, itu nya tipis sekali, kasurnya," ujar Jajang C. Noer di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin, 2 Oktober.
"Ini airnya dingin banget, Christine aja sampai merebus air untuk mandi, saya nggak, saya langsung. Toiletnya, toiletnya di pinggir sungai, karena kan di situ toilet nya jongkok ya, nah bisa bayangin saya sama Christine jongkok, jongkoknya aja nggak bisa apalagi berdirinya kan. Pegangan sama itu. Bak mandi nya itu bak mandi yang besar, ada ikan, gitu loh. Tapi seru dan kita senang," lanjutnya.
BACA JUGA:
Bukan hanya Jajang C. Noer yang memiliki cerita seru, Asha sebagai tokoh utama di dalam film ini yaitu Sara juga membagikan pengalamannya. Di mana ia menjadi merasa lebih dekat dengan penduduk asli di desa itu karena tinggal di satu rumah yang sama. Bahkan ia sampai membeli madu hutan khas jajanan di desa tersebut.
"Iya betul kita satu rumah. Tiap malem itu ada suara kambing terus juga menariknya kita kan tinggal dirumah penduduk jadi disitu kita langsung bertemu dengan penduduk, yang masa juga penduduk setempat jadi kita bisa merasakan makanan sekitar, aku beli ada madu hutan," sambung Asha.