YOGYAKARTA – Orang-orang yang kuat secara mental, ternyata memiliki ketangguhan dalam mengatasi masalah. Mereka juga sering mengambil pelajaran berharga, kematangan emosi, serta kemampuan beradaptasi yang tinggi. Cek berikut tanda orang yang memiliki mental kuat dan bisa bangkit dari kegagalan.
1. Menghadapi tantangan dan kenyataan apa adanya
Orang yang memiliki ketahanan mental, akan mempelajari fakta, penelitian, dan masukan dari profesional maupun orang terkasih. Perlu diketahui, mereka yang kuat mental tidak mengubah sejarah atau kenyataan. Tetapi mereka menghadapi kenyataan mencakup perencanaan dan melihat situasi dengan jelas. Dengan begitu, mereka lebih siap menghadapi konsekuensi apapun yang terjadi dalam hidup mereka.
2. Menerima konsekuensi dari pilihan mereka
Mereka bertanggung jawab atas tindakan mereka dan dampak keputusan yang diambil. Itu adalah tanda seseorang yang kuat mental. Di samping itu, kuat mental tidak mengabaikan rasa sakit sebagai akibatnya. Mereka justru tidak mengambil peran sebagai “korban” tetapi mengasihi diri selama masa-masa sulit. Artinya, mereka tahu hal terbaik yang diupayakan dalam situasi apapun.
3. Memiliki kemampuan memonitor diri sendiri
Melansir ulasan psikoterapis klinis Tracy S. Hutchinson, Ph.D. dipublikasikan dalam Psychology Today, Senin, 2 Oktober, memantau diri berarti menyadari perilaku, perasaan, dan pikirannya. Selain juga proaktif dalam menghadapi masalah, mereka yang bermental kuat juga bertanggung jawab atas tindakan mereka sehingga tidak berdampak buruk terhadap orang lain.
4. Berkemampuan mengoreksi diri
Kalau Anda termasuk orang yang kuat mental, artinya Anda menyesuaikan respons situasi untuk menghasilkan konsekuensi positif. Karena Anda belajar dari kesalahan, maka menghasilkan lebih banyak konsekuensi positif dibandingkan negatif. Lebih jauh lagi, orang kuat mental bisa diandalkan dan konsisten dalam menanggapi keterbatasannya.
5. Memaknai luka dan pengalaman masa lalu
Memaknai luka dan pengalaman masa lalu secara spiritual, adalah kunci ketahanan. Orang-orang yang bermental kuat, sering kali mencoba menggunakan pengalaman perjuangan dan rasa sakit untuk membantu orang lain. Itulah kenapa luka dan pengalaman buruk masa lalu penting dimaknai secara spiritual.
6. Perasaan mengacu pada suatu yang riil
Perasaan yang mengacu pada suatu yang riil, disebut dengan realisme afektif. Realisme afektif mendasarkan realitas pada bagaimana “perasaan” seseorang terhadap peristiwa-peristiwa di dunia. Pola pikir ini, menurut Hutchinson, emosi tidak mendistraksi atau memengaruhi cara seseorang dalam menentukan realitas. Bukan berarti emosi dan perasaan diabaikan, tetapi mereka memiliki kematangan emosi dan ketahanan mental.
7. Menghadapi masa lalu tanpa menyusahkan diri
Banyak orang menghadapi masa lalu dan membuat diri berat dengan emosi negatif. Tetapi orang yang kuat mental dapat mengenali dan menghadapi peristiwa masa lalu. Jelas Hutchinson, gejala emosi atau trauma yang “terkubur” dapat berupa makan berlebihan, gangguan makan, penggunaan alkohol atau narkoba, perilaku kompulsif, dan perilaku bermasalah lainnya.
BACA JUGA:
Orang yang bermental kuat akan mencari bantuan profesional jika tak bisa mengatasi masalahnya. Mereka juga bisa mencari cara lain untuk memetabolisme rasa sakit. Misalnya dengan mencari penyembuhan lewat perawatan diri, berhubungan dengan orang-orang yang dipercaya, ataupun membuat jurnal harian.