YOGYAKARTA – Sebagai perlintasan perdagangan, Selat Malaka di Nusantara, disinggahi banyak pedagang dari Gujarat, Tiongkok, Portugis, hingga India. Tak bisa ditolak, akulturasi budaya memperkaya kekhasan motif serta warna corak batik khas Indonesia. Katakanlah Batik Lasem, yang oleh peneliti dan budayawan disebut sebagai hasil akulturasi Jawa dan Tiongkok.
Melansir laman Pemerintah Kabupaten Rembang, Lasem memiliki ciri khas batik yang jarang ditemui di daerah lain. Selain dikerjakan secara manual, atau dikenal dengan batik tulis, dipengaruhi pula oleh budaya para imigran dari Tiongkok. Tutur sejarah mengatakan, Lasem merupakan titik pertama pelayaran saudagar Tiongkok mendarat di Jawa. Saat ini pun, bangunan-bangunan arsitektur aksen Tiongkok di kota yang secara administratif masuk wilayah Kabupaten Rembang ini.
Motif-motif batik Lasem, seperti Burung Hong, Naga, dan Tanaman Bambu dipadukan dengan motif mengacu flora dan situasi di Lasem, yaitu Latoan dan Kricak atau Watu Pecah. Latoan adalah tanaman khas Lasem, sejenis rumput laut yang banyak tumbuh di sekitar pantai dan dapat dimakan sebagai urap. Motif Watu Pecah, atau Kricak, juga mengacu pada sejarah. Pada zaman kerja paksa membangun jalan Anyer-Panarukan yang diinisiasi oleh Gubernur Jendral Belanda Deandels, Bupati Rembang diminta menyerahkan para pemuda sebagai pekerja. Mereka dipekerjakan sebagai pemecah batu, lalu saat terjadi epidemik malaria dan influenza banyak yang meninggal. Berangkat dari cerita tersebut, dibuatlah bentuk motif batu pecah.
Warna khas batik Lasem adalah getih pitik, hijau botol, dan biru tua. Getih pitik ini adalah warna merah seperti darah ayam. Ketiga warna ini, dikenal dengan sebutan Batik Tiga Negeri. Yang mana pewarnaan batiknya dilakukan sebanyak tiga kali. Untuk lebih spesifik lagi, berikut makna motif Batik Lasem yang khas.
1. Burung Hong
Burung Hong dikenal juga sebagai burung Phoenix. Dalam kepercayaan Tiongkok, burung ini melambangkan hubungan serius antara pria dan wanita karena mengacu dari feng huang. Burung hong ini, pada prinsipnya melambangkan keseriusan dalam suatu hubungan. Selain burung, motif kupu-kupu juga memiliki makna yang sama.
2. Bunga Peony
Bunga Peony mengacu pada fuguihua yang memiliki arti kehormatan, keindahan, dan kecantikan abadi. Melansir Roote Trails, Senin, 2 Oktober, motif bunga peony ini berwarna kemerahan atau merah muda sehingga cocok dipakai untuk penampilan yang lembut dan manis.
3. Motif Qilin
Hewan Unicorn banyak dianggap fauna yang fiksi. Biasanya memiliki tanduk dan rambut pelangi yang memiliki filosofi khas. Dalam kepercayaan Tiongkok, Qilin melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. Hewan fiksi ini, juga dianggap sebagai pembawa kesuburan.
4. Motif Naga
Batik bermotif naga banyak ditemukan di Lasem. Hewan ini menyimbolkan keberuntungan, kelahiran, dan nasib baik. Selain itu, naga juga simbol keagungan serta kehormatan.
Itulah penjelasan mengenai kekhasan motif Batik Lasem dan maknanya. Apakah Anda tertarik mengoleksi berbagai jenis batik Nusantara? Batik Lasem tentu tak boleh ketinggalan.