Bagikan:

YOGYAKARTA – Artikel ini akan membahas makna motif sekar arum sari pada seragam batik haji Indonesia 2024.

Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) RI telah memperkenalkan seragam baru untuk jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun ini. Seragam itu memiliki aksen batik khas Nusantara.

Menyadur laman resmi Kemenag RI, seragam ini merupakan batik yang dipilih lewat Sayembara Desain Batik Jamaah Haji Indonesia yang digelar sejak Agustus 2023. Pemenang sayembara ini adalah Sony Adi Nugroho.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, batik motif Sekar Arum Sari dapat mewakili dan menjadi identitas Indonesia.

“Kita tahu, Jemaah haji bukan hanyaa spiritual saja, mereka juga sekaligus menjadi duta, sepantasnya pakaian yang akan digunakan adalah pakaian yang mewakili Indonesia,” ujar Yaqut, dikutip VOI, Senin, 29 April.  

Makna Motif Sekar Arum Sari

Sekar Arum Sari merupakan motif batik kontemporer berwarna dasar ungu yang menggunakan motif melatih putih, kawung, truntun, songket, tenun, dan gambar burung garuda berwarna putih.

Motif-motif tersebut berasal dari filosofi puspa nasional Indonesia yang digambarkan dengan bunga Melati. Melati putih dipilih lantaran melambangkan kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan, batik dengan motif Sekar Arum Sari akan menggantikan seragam batik sebelumnya yang sudah digunakan sejak 2011.

“Batik sebelumnya sudah lebih 10 tahun digunakan, dan ternyata belum sepenuhnya mewakili identitas Indonesia. Banyak yang belum mengenali seragam batik Indonesia,” tutur Hilman, menyadur laman resmi Kemenag. 

Dia menambahkan, seragam batik diproduksi dengan metode cap dan melibatkan banyak UMKM yang memenuhi syarat sesuai standar yang dibuat Kemenag.

“Per jamaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 600 km banyaknya jika dibentangkan. Artinya (produksi batik) melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya. Ini juga bentuk kepedulian kita terhadap UMKM,” papar Hilman.

Sebagai informasi, motif seragam batik jamaah haji Indonesia sebelumnya diambil dari ornamen-ornamen pulau besar yang ada di Indonesia, seperti bunga Raflesia dari Pulau Sumatera, Perisai dari Pulau Kalimantan, Lereng atau Parang dari Pulau Jawa, dan tanaman rambat dari Indonesia bagian timur. Seragam batik ini pertama kali dikenakan pada musim haji 1432 Hijriah/2011.

Seragam batik haji Indonesia yang lama memiliki warna dasar hijau sebagai lambang dari Jamrud Khatulistiwa yang telah menyatukan pulau-pulau di Indonesia menjadi satu kesatuan.

Warna hijau huga menjadi warna utama agama islam yang dipakai di seluruh dunia.

Penambahan kombinasi warna ungu yang merupakan perlambangan warna untuk masing-masing ornamen dari pulau-pulau besar di Indonesia.

Demikian informasi tentang makna motif Sekar Arum Sari pada seragam batik haji Indonesia. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.