Bagikan:

JAKARTA - Peragaan busana Istana Berbatik menampilkan koleksi batik khas dari tujuh kerajaan di Nusantara yang mengusung konsep kemegahan Istana Merdeka Jakarta.

"Kami mengundang ada tujuh kerajaan, di antaranya dari Solo, Yogyakarta, Sumenep, Gowa, dan Cirebon. Mereka akan keluarkan koleksi batik mereka," kata Direktur Utama Jakarta Experience Board Landi Rizaldi saat geladi resik Istana Berbatik di Istana Merdeka Jakarta dilansir ANTARA, Jumat, 29 September.

Menurut Landi pagelaran yang dihelat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) merupakan bagian dari Peringatan Hari Batik Nasional 2023 yang difokuskan di halaman Istana Merdeka Jakarta pada Minggu (1/10).

"Acara ini dibuat untuk memperingati Hari Batik yang jatuh tanggal 2 Oktober. Tapi karena itu jatuh hari Senin, kita majukan hari Minggunya," katanya.

Secara garis besar, kata Landi, kegiatan itu mengadopsi konsep street fashion sehingga dilaksanakan

di halaman Istana Merdeka Jakarta.

"Kami ingin menampilkan kemegahan dari istana, sehingga banyak lampu-lampu dihiasi dan kita pakai LED untuk catwalk," ujarnya.

Penyelenggara membagi peserta peraga busana menjadi sembilan grup, masing-masing menampilkan batik nusantara, kata Landi menambahkan.

Selain menghadirkan model dari kalangan pejabat teras negara, penyelenggara juga melibatkan selebritas, penggiat sosial, dan olahragawan.

Selain peragaan busana, Istana Berbatik juga menghadirkan deretan seniman ibu kota untuk sesi hiburan. Mereka di antaranya penyanyi Sri Rossa Roslaina Handiyani, Fadli dari Padi Reborn, dan lainnya.

"Diharapkan dengan adanya peringatan seperti ini, masyarakat lebih mengapresiasi budaya batik," katanya.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam keterangannya mengatakan pagelaran Istana Berbatik dihelat dalam rangka mempromosikan batik ke kancah internasional sebagai identitas bangsa.

“Istana Berbatik menjadi bagian untuk merayakan Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap tanggal 2 Oktober. Dan pagelaran ini menjadi momentum untuk mempromosikan batik ke kancah internasional,” ujarnya.

Ia mengatakan batik menjadi warisan Budaya Takbenda (WBTb) milik Indonesia yang telah diakui dalam sidang UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage pada 2 Oktober 2009.

Sementara itu, Plt Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Ni Komang Ayu Astiti mengatakan kegiatan itu akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin beserta Ibu, jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar dari negara sahabat, hingga Keluarga Keraton.