JAKARTA - Film Petualangan Sherina 2 siap tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai 28 September. Sherina kembali menjadi pemeran utama sebagai wartawan yang memuntutnya menjadi kaum antimager karena selama proses syuting harus selaluu bergerak.
Bersama dengan Derby Romero lawan mainnya, Sherina menjadi aktif bergerak karena selain harus mendalami koreografi tarian mereka juga diwajibkan mendalami koreografi aksi.
"Jadi memang ini aktingnya bertualang banget. Mengetes kemampuan tubuh. Kalau gak karena Petualangan Sherina 2 ini aku jadi kaum mager. Makasih Mba Mira dan Mas Riri karena membuat aku lebih sehat dan aktif," kata Sherina diiringi tawa dalam konferensi pers Petualangan Sherina 2 di Jakarta, Senin, 25 September.
Kedua aktor utama itu sepakat bahwa tantangan terbesar dalam menyinkronkan gerakan di sekuel film itu ialah merealisasikan koreografi tari dan juga koreografi aksi.
Derby menyebut dirinya kerap tertukar antara adegan koreografi tari atau adegan koreografi aksi saat syuting tengah berlangsung.
Meski begitu, hal itu bukanlah pengalaman syuting tersulit karena untungnya koreografi gerakan merupakan bagian yang disiapkan cukup matang oleh tim Mira Lesmana dan Riri Riza itu.
Justru tantangan terbesar yang dihadapi oleh Derby ialah saat harus berdialog di atas kapal klotok mengingat dirinya juga perlu menahkodai kapal manual tersebut saat membelah sungai luas di Kalimantan.
"Soalnya pas pakai perahu klotok itu selain harus fokus buat ngemudiin, juga harus fokus dialog pas akting jadi ini yang paling susah," kata Derby.
BACA JUGA:
Secara singkat apabila diulas, koreografi tari dan koreografi aksi yang disuguhkan cukup berimbang di Petualangan Sherina 2 sehingga seluruhnya saat disatukan terasa pas untuk dikemas dalam durasi 2,5 jam.
Petualangan Sherina 2 akan mengisahkan kisah Sherina sebagai jurnalis dan Sadam yang berperan sebagai aktivis perlindungan satwa di Kalimantan.
Pertemuan itu terjadi karena Sherina ditugaskan untuk meliput peristiwa pelepasliaran orang utan. Sherina dan Sadam kembali memulai petualangan saat satu anak orang utan bernama Sayu yang dilepasliarkan ternyata diculik oleh komplotan penjahat.
Keduanya harus bahu membahu kembali melakukan petualangan dalam upaya kembali mendapatkan Sayu. Namun keduanya harus menghadapi konflik tidak hanya dari medan yang sulit serta musuh yang tangguh tapi juga perbedaan pendapat di antara mereka.
Dapatkah mereka menyelamatkan Sayu? Bagaimana relasi persahabatan Sherina dan Sadam usai bertemu kembali setelah sepuluh tahun terpisah?