Masa Subur Pria: Periode, Ciri, dan Cara Menghitungnya agar Promil Sukses
Ilustrasi (Lookstudio/Freepik)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Masa subur pria punya kontribusi sebesar 30 persen pada kehamilan. Oleh sebab itu, pria perlu mencari tahu kapan masa subur mereka ketika sudah bersepakat merencakan program hamil (promil) bersama pasangan.

Sebagai informasi, melakukan hubungan intim secara teratur pada masa subur merupakan salah satu kunci keberhasilan promil.  

Masalahnya, masa subur pria berbeda dengan wanita yang mempunyai jendela kesuburan. Kesuburan pria dapat diketahui dari kuantitas dan kualitas sperma.

Lantas, kapan masa subur pria? Bagaimana cara menghitung masa subur pria? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat disimak pada artikel berikut ini.

Kapan Masa Subur Pria?

Dirangkum dari berbagai sumber, masa subur pria adalah periode dimana kemampuan reproduksi pria sedang mencapai puncaknya. Pada periode ini, kualitas dan jumlah sperma yang diproduksi oleh pria menjadi optimal, sehingga memungkinkan terjadinya pembuahan pada wanita.

Nah, kualitas sperma terbaik bisa didapatkan pada rentang masa subur, yakni antara 25-40 tahun. Akan tetapi, diperlukan tes kesuburan untuk mengetahui secara pasti masa subur pria.

Ciri-Ciri Pria Sedang Dalam Masa Subur

Telah disinggung di atas bahwa masa subur pria berbeda dengan wanita yang mempunyai jendela kesuburan. Kendati demikian, pria yang sedang dalam masa subur dapat dikenali lewat ciri-ciri sebagai berikut:

  • Punya jumlah sperma yang cukup: Pria subur umumnya memiliki jumlah sperma yang cukup dalam air mani. Jumlah sperma normal dalam air mani adalah sekitar 15 juta hingga 200 juta sperma per milliliter.
  • Kualitas sperma baik: Pemeriksaan kualitas sperma dapat dilakukan di laboratorium. Seorang pria disebut subur jika 50 persen dari sperma yang diproduksi memiliki kualitas yang baik.
  • Memiliki hormon testosterone yang sehat: Jumlah hormon testosterone yang sedikit dapat memengaruhi jumlah sperma yang diproduksi. Pria subur mempunyai tingkat hormon testosteron yang seimbang dalam tubuh mereka.
  • Frekuensi ejakulasi normal: Umumnya, frekuensi ejakulasi sekitar 2-3 kali dalam sepekan dianggap normal dan dapat membantu menjaga kualitas sperma.
  • Libido meningkat: Pria yang sedang dalam masa subur biasanya memiliki hasrat seksual yang tinggi. Selain itu, frekeuensi ereksi pada pria lebih sering terjadi.
  • Tidak memiliki masalah kesehatan yang memengaruhi kesuburan: Berbagai masalah kesehatan seperti infeksi, penyakit menular seksual, dan penyakit autoimun dapat memengaruhi kesuburan pria.

Cara Menghitung Masa Subur Pria

Cara menghitung masa subur pria berbeda dengan wanita. Masa subur pria dapat dilihat dari waktu ejakulasi.

Menurut studi dalam jurnal Chronobiology International (2018), ejakulasi pada pagi hari, tepatnya sebelum jam 7.30 pagi, memiliki kualitas sperma terbaik ketimbang waktu lainnya.

Selain itu, cuaca juga dapat memengaruhi kualitaas sperma. Di negara tropis seperti Indoensia, masa subur berlangsung saat subuh sampai pagi hari, saat suhu udara belum terlalu panas.

Sperma bisa bertahan pada dinding rahim sekitar 2-3 hari. Semakin banyak sperma yang dikeluarkan, kemungkinan untuk bertahan juga akan semakin tinggi.

Demikian informasi tentang masa subur pria. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.