JAKARTA - Pihak taman hiburan Evermore di Utah menggugat penyanyi Taylor Swift karena pelanggaran merek dagang. Judul album Swift sama dengan nama taman tersebut.
Melansir Pitchfork pada hari ini, Kamis, 4 Februari, judul album Evermore yang dipakai Taylor Swift membuat pengunjung kebingungan dan secara tidak langsung berefek negatif pada pencarian taman di mesin pencarian Google.
Selain itu, pihak Swift diduga menjiplak desain merchandise dan cover album yang berkaitan dengan taman hiburan Evermore. Gugatan ini dibuat pada 2 Februari di Pengadilan Distrik Utah.
Setelah perilisan album Evermore pada 10 Desember 2020, banyak pengunjung yang mempertanyakan apakah album Evermore hasil kolaborasi antara Taylor Swift dengan taman Evermore. Pihak taman Evermore juga menyertakan foto merchandise taman yang dilanggar oleh Swift.
BACA JUGA:
Tim Swift menolak klaim tersebut karena menurut mereka tidak berdasar. Penjualan merchandise taman Evermore seperti telur naga atau patches tidak serupa atau mendekati mirip dengan merchandise yang dijual Taylor Swift.
Pihak Swift mengatakan tuduhan omong kosong ini dibuat Ken Bretschneider, pendiri taman hiburan Evermore yang sedang menghadapi lima tuntutan hukum karena tidak membayar biaya konstruksi, mekanik kepada pekerja dari lima perusahaan konstruksi besar. Kabarnya, mereka berhutang antara 28 ribu sampai 400 ribu dolar AS.
“Maksud sebenarnya dari gugatan ini sudah jelas.”