YOGYAKARTA – Masih banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara membalut luka yang benar. Padahal, membalut luka merupakan pertolongan paling mendasar yang bisa dilakukan agar luka terbuka tidak terpapar oleh bakteri penyebab infeksi.
Terlepas dari tingkat keparahannya, cara membalut luka akan tetap sama. Baik luka ringan maupun luka tembak, prinsip pembalut luka pun cenderung identik.
Hal yang membedakan setiap perawatan luka adalah bahan pembalut lukanya. Penggunaan pembalut luka bertujuan untuk melindungi luka dan mencegah infeksi, serta mempercepat proses penyembuhan.
Cara Membalut Luka yang Benar
Luka ringan biasanya dapat dirawat di rumah. Sedangkan luka yang lebih besar perlu ditangani oleh tenaga medis.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut cara membalut luka yang benar:
1. Menghentikan pendarahan
Menghentikan pendarahan merupakan langkah awal yang harus Anda lakukan sebelum membalut luka yang terbuka dengan perban.
Jangan biarkan darah terus mengalir dari luka. Gunakan tisu, kain, kasa, atau perlengkapan penutup luka steril lainnya untuk segera menghentikan pendarahan dari luka.
Bersentuhan dengan darah orang lain juga beresiko terkena penyakit tertentu. Apabila memungkinkan, lindungi diri dengan mengikuti tindakan pencegahan dan mengenakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan nitril dan masker.
Selain itu, Anda juga harus bisa menilai pendarahan yang terjadi. Pendarahan sedikit tidak apa-apa karena membantu mengeluarkan kotoran dari luka, tetapi pendarahan yang banyak harus segera diatasi.
2. Bersihkan luka
Setelah menghentikan pendarahan, langkah selanjutnya adalah membersihkan luka. Anda dapat melakukannya dengan cara berikut:
- Bersihkan dengan air mengalir dan sabun: Cuci kulit di sekitar luka dengan sabun. Jangan khawatir jika sabun masuk ke dalam luka, meskipun mungkin akan terasa perih dan mengiritasi jaringan yang masih mentah.
- Bilas luka secara menyeluruh: Langkah ini untuk menghilangkan kotoran dan sabun.
- Hilangkan partikel dengan pinset: Gunakan pinset untuk partikel, seperti pecahan kaca atau kerikil.
3. Oleskan salep untuk luka
Salep untuk luka dibagi menjadi dua jenis, yaitu antiseptik dan antibiotik. Penggunaan salep untuk luka merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
4. Tutup luka dengan perban
Menutup atau membalut luka dengan perban sangat dianjutkan karena luka yang terbuka beresiko bersentuhan dengan pakaian, celana, atau terpapar langsung oleh bakteri dan kuman.
Untuk menutup luka, potong kain kasa atau pembalut luka steril lainnya dan sesuaikan dengan ukuran luka. Terakhir, berikan perekat pada kain pembalut luka agar tidak terlepas.
Pastikan Anda rutin mengganti pembalut luka ini setidaknya setiap 6-12 jam sekali, atau setelah dirasa sudah tidak lagi steril.
BACA JUGA:
Kapan Harus Meminta Bantuan Medis?
Segeralah meminta pertolongan medis jika luka Anda mengalami hal-hal berikut ini:
- Lembut atau mati rasa.
- Peradangan (merah dan bengkak).
- Mengeluarkan nanah (kekuningan, cairan kental).
- Laserasi dengan tepi bergerigi atau tidak mau menutup.
Demikian informasi tentang cara membalut luka yang benar. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.