YOGYAKARTA – Mengajarkan kedisiplinan pada anak, bukan hal mudah. Orang tua tak boleh memarahi, membentak, memukul, tetapi menyadarkan betapa pentingnya mengendalikan perilaku, pikiran dan emosi anak. Secara tradisional, disiplin menjadi dasar anak memahami konsekuensi dari tindakan mereka. Setelah memahami konsekuensi, anak akan membuat keputusan berperilaku baik dan membangun sifat positif. Lebih spesiffik lagi, mengajarkan kedisiplinan pada anak sejak dini berperan untuk berikut ini:
1. Mencapai tujuan
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frotiers of Psychology, menunjukkan pengendalian diri bukan tentang mengenal kekurangan. Tetapi dengan mengendalikan diri, seseorang bisa mengelola konflik dan membuat keputusan yang sejalan dengan tujuan pribadi. Inilah peranan pertama dalam mendidik anak tentang kedisiplinan.
2. Merasa lebih baik atau bisa mengelola stres
Tatkala menghadapi tantangan baru atau masalah tertentu, stres mengintai. Bukan berarti stres ialah hantu yang menakutkan, tetapi kondisi mental ini perlu dikelola dengan baik agar tak mengganggu stabilitas mental. Maka, mengacu pada penelitian dilansir Fatherly, Rabu, 26 Juli, mengendalikan diri dan merasa baik pada diri sendiri berkemungkinan lebih bermanfaat alih-alih menilai diri buruk.
3. Kepuasan hidup
Peneliti menemukan ada hubungan kuat antara tingkat kontrol diri dan kepuasan hidup. Singkatnya, kedisiplinan adalah cara untuk mengontrol diri dan semakin Anda bisa mengendalikan apa yang dimiliki atas diri, maka semakin bisa menikmati hidup.
4. Belajar dari kesalahan atau kegagalan
Masih berkaitan dengan konsekuensi, ketika anak mengenali konsekuensi atas pilihannya, maka mereka akan belajar dari pengalaman yang telah lalu. Disiplin juga membuat siswa lebih cerdas dan termotivasi. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki disiplin diri yang tinggi mungkin dapat lebih fokus pada tujuan jangka panjang dan membuat pilihan yang lebih baik terkait dengan keterlibatan akademik.
5. Berpandangan lebih positif
Penelitian menunjukkan, orang dengan tingkat pengendalian tinggi lebih bisa fokus memperoleh keuntungan positif. Sehingga dengan kedisiplinan, seorang anak bisa berorientasi pada berbagai pendekatan daripada menghindari pendekatan tertentu untuk mencapai hal positif.
6. Tidak mudah tergoda
Masih mengacu pada penelitian, bahwa pengendalian diri membantu orang mencapai hal-hal yang mereka anggap penting dan prioritaskan. Dengan disiplin dan mampu mengendalikan diri, anak-anak tidak mudah tergoda pada hal-hal yang menghambat upaya mencapai tujuan.
7. Menguatkan ketabahan
Menurut sebuah penelitian di Journal of Personality and Social Psychology, pengendalian diri dan ketabahan telah menjadi dua variabel terpenting yang menjelaskan kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari orang. Ketabahan meningkatkan pencapaian tujuan yang harus dikejar dengan disiplin. Memiliki disiplin untuk mengejar tujuan memungkinkan seseorang bertahan melewati rintangan eksternal yang mencegah tercapainya tujuan.
8. Emosi lebih stabil
Pengendalian diri meningkatkan kepuasan yang tertunda dan secara langsung memengaruhi pikiran, emosi, dan dorongan hati. Anak-anak yang buruk dalam mengendalikan diri lebih cenderung menampilkan perilaku agresif, mengalami kecemasan, dan menderita depresi.
BACA JUGA:
Delapan peranan di atas, menyiratkan bahwa peranan mengajarkan kedisiplinan pada anak sejak dini, tak hanya menyehatkan mental tetapi juga fisik. Karena ini berkaitan dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengkonsumsi makanan serta minuman sehat.