Bagikan:

YOGYAKARTA – Pola pikir yang irasional, atau tidak rasional, bisa mengaburkan perspektif Anda. Seperti halnya ketika Anda sudah membuat rencana sedetail mungkin, tetapi fakta tak sesuai dengan perencanaan. Saat itu pula pikiran irasional bisa menahan Anda dari rasa bahagia. Seorang psikolog, Albert Ellis, Ph.D., mengusulkan terapi perilaku emotif rasional (Rational Emotive Behavior Therapy/REBT), yang mencoba membuat seseorang jauh dari keyakinan irasional dan menggantinya dengan keyakinan yang mampu mengontrol cara Anda merespons apa yang terjadi.

Tujuan mengembangkan pikiran rasional bukan untuk mencegah rasa marah, cemas, atau sedih. Tetapi menempatkan perasaant ersebut dengan benar sehingga dapat merespons dengan cara yang paling mewakili, menjelaskan perasaan sejelas mungkin, dan akhirnya memahami dengan lebih baik.

Keyakinan irasional membuat seseorang tidak melihat realitas dan situasi secara jelas. Ini juga menyulut gagasan tentang rasa takut tidak memiliki kekuatan. Tentu ini meresahkan, bahkan membuat seseorang merasa emosi berada di luar diri mereka sendiri. Pada gilirannya, keyakinan irasional ini dapat memicu lebih banyak keyakinan irasional. Ketika empat keyakinan irasional berikut muncul, Anda perlu segera mengenali kemudian mengatasinya secara tepat.

1. Menuntut

Keyakinan irasional ini adalah ketika seseorang percaya bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk mencapai hasil yang mereka inginkan. Ini terkait dengan kata “harus” dan “harus”, yang mana menuntut kemutlakan kaku dan mungkin menetapkan aturan ketat untuk diri mereka sendiri.

tak bahagia karena pikiran irasional
Ilustrasi tak bahagia karena pikiran irasional (Freepik/benzoix)

Menuntut juga bermanifestasi pada kurangnya pilihan. Dalam hal ini, perilaku akan cenderung menyenangkan orang lain, bukan perasaan kita saat ini. Dengan REBT, menurut terapis Beth Lewis, LPC., dilansir Well+Good, Senin, 10 Juli, kita harus mengubahnya. Daripada melihat ke luar diri kita sendiri untuk mencari keamanan dan kenyamanan, lebih baik merasa aman dan nyaman dengan kekuatan yang dimiliki diri sendiri.

2. Merusak

Menganggap diri buruk dan masa depan rusak karena satu kegagalan, bisa menghambat datangnya kebahagiaan. Kegagalan adalah sesuatu yang tidak dapat dibayangkan, kecuali membuat rencana terbaik untuk sukses. Tetapi kalau gagal, hindari membuat skenario buruk karena akan menghasilkan hal yang lebih buruk. Penting diketahui, orang yang cukup ulet dan memiliki ketahanan, mampu mengatasi kesulitan.

3. Mencela diri sendiri

Keyakinan irasional jenis ini, melibatkan penghancuran diri. Ini merugikan dan membuat seseorang gagal secara keseluruhan. Misalnya, gagal dalam hubungan cinta bukan berarti Anda tak berbakat dalam menjalin hubungan. Mungkin hanya perlu memahami dan belajar menjadi lebih baik tanpa mencela diri sendiri.

4. Tak bisa menoleransi frustasi

Apakah Anda sering mengalami situasi stres? Jika ya, bagaimana Anda mengelola pola pikir supaya tak diselimuti pikiran irasional. Ternyata, keduanya berkaitan, pola pikir dan mengelola stres. Kalau stres tidak dikelola berbasis pola pikir yang tepat, sering kali melibatkan reaksi terlalu besar terhadap sesuatu. Ini juga dapat mengakibatkan pikiran bahwa Anda tak dapat mengatasi kesulitan.

Menurut Lewis, seseorang perlu meningkatkan kemampuan untuk menghadapi apa yang membuat mereka frustasi. Ini dapat dilakukan dengan menghilangkan pola pikir irasional. Penting dipahami, mengembangkan pemikiran rasional dan memberdayakan, mengarah pada respons emosional yang lebih sehat. Tentu saja dengan itu, kebahagiaan seseorang bisa meningkat.