Mengenali Jenis Media Tanam Sebelum Ikut Tren Tanaman Hias
Gambar Tanah (Lisa Fortios/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Pada masa pandemi, banyak orang menghabiskan waktu di rumah dengan melakukan hobi bermanfaat. Hobi-hobi lama seperti berolahraga, bersepeda, dan memasak pun kembali jadi tren.

Memelihara tanaman hias pun seakan tak luput jadi pilihan masyarakat dalam membunuh rasa bosan.

Ramainya tren memelihara tanaman hias dan berkebun ini dipercaya dapat melepas sedikit penat karena bisa berinteraksi dengan alam. Namun, jangan salah! Memelihara tanaman juga membutuhkan pengetahuan dasar. Salah satunya adalah pemahaman mengenai media tanam.

Apakah Anda termasuk salah satu penggemar tanaman hias saat ini? Jika iya, mari kenali media tanaman berikut sebelum mengikuti tren memelihara tanaman hias!

Tanah

Tanah merupakan jenis media tanam yang paling mudah ditemui dan paling baik untuk tanaman. Pasalnya, tanah mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman seperti hara, air, dan rongga udara.

Sebelum menggunakan tanah sebagai media tanam, Anda harus memerhatikan tingkat keasaman (pH) tanah. Gunanya untuk menentukan jenis tanaman untuk ditanam di tanah dengan tingkat keasaman tertentu.

Humus

Humus terkenal subur untuk pertumbuhan tanaman. Humus terbentuk dari pelapukan bahan organik seperti daun-daun kering dan batang pohon. Humus biasanya berwarna gelap dan memiliki tekstur lembut. Media tanam ini cocok dicampurkan dengan pupuk kandang.

Pupuk kandang

Pupuk kandang terbuat dari 100% kotoran hewan ternak seperti kambing, sapi, ayam, domba, dan kelinci. Pupuk kandang digunakan setelah kotoran hewan mengering dan mengeras. Jika sudah sampai tahap itu, pupuk bisa dihancurkan dan dicampur dengan media tanam lainnya.

Sekam padi

Sekam padi merupakan jenis media tanam dari bagian kulit padi. Sekam padi berwarna kuning kecokelatan, bertekstur kasar, dan ringan. Sekam padi mengandung kadar air, karbohidrat, hidrogen, protein, dan serat kasar. Kandungan ini sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Dalam penggunaannya, sekam padi biasa dicampur dengan tanah atau humus.

Sekam hitam

Sama seperti sekam padi, bedanya sekam hitam berasal dari padi yang dibakar. Kandungannya pun hampir sama, hanya saja sekam hitam dilengkapi fosfor, karbon hitam, dan tingkat asam. Kandungan ini dapat meningkatkan porositas tanah sehingga lebih gembur dan bernutrisi.

Sabut kelapa

Sabut kelapa banyak dijumpai sebagai media tanam organik. Sabut kelapa dikenal karena mampu menyerap air dengan baik. Namun, jika kandungan air terlalu banyak dapat menyebabkan lapuk. Untuk itu, sabut kelapa harus direndam larutan fungisida untuk mencegah pelapukan.