JAKARTA – Saat makan malam di restoran mewah, orang pasti punya ekspektasi plating makanan yang indah. Tetapi, apakah hidangan dengan food plating indah memiliki rasa yang nikmat?
Plating food adalah proses menata dan mendekorasi makanan saat disajikan. Penyajian makanan membuat makanan jadi bernilai lebih ‘mahal’. Penyajian makanan yang estetis biasanya ditata untuk makan malam atau hari-hari spesial.
Setiap koki memiliki pendekatan berbeda-beda dalam menyajikan makanan yang telah ia olah. Yang dipertimbangkan antara lain bahan, teknik, dan gaya. Plating food sendiri telah berubah sepanjang jaman, misalnya penataan hidangan ala Prancis pada zaman klasik hingga koki modern.
Penataan hidangan terlihat sejak abad ke-15, tergambarkan dalam lukisan Leonardo da Vinci. Meja makan ditata sesuai posisi, seimbang, dan imajinatif. Segala peralatan makan ditata sesuai fungsi, pun dengan hidangan yang dimakan.
Pada abad ke-17 di istana Louis XIV, meja bertingkat ditata secara mewah dan makanan didekorasi secara cermat. Di Prancis pada abad ke-18, Marie Antonin Carême dalam buku Le Pâtissier Pittoresque menampilkan lebih dari seratus pahatan kue dengan arsitektur rumit.
BACA JUGA:
Dilansir oleh Le Cordon Bleu, menata makanan secara artistik lebih dari sekedar indah dipandang mata. Desain visual tentu mencerminkan keterampilan yang digunakan untuk menyiapkan sekaligus menyapaikan nilai makanan tersebut kepada pengunjung.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa makanan seringkali dianggap terasa lebih enak jika disajikan dengan cara khusus. Studi yang dilakukan oleh Zellner, dkk. (2011) menunjukkan bahwa pengunjung percaya bahwa makanan lebih enak jika disajikan dengan rapi dan seimbang.
Michel, dkk. (2014) menemukan bahwa sentuhan dalam penyajian terinspirasi oleh seni yang kompleks. Peringkat makanan naik hingga 18 lebih enak daripada bahan yang sama tetapi disajikan biasa tanpa sentuhan keterampilan koki.
Studi ini menunjukkan bahwa presentasi visual berperan untuk meningkatkan persepsi pengunjung pada makanan. Artinya, makanan yang indah lebih banyak mendapat perhatian termasuk lebih camera friendly.
Pada akhirnya, makanan tidak hanya memenuhi taste tetapi juga persepsi pengunjung. Jika pengunjung memiliki persepsi positif, artinya rasa hidangan di restoran mewah mendapat nilai lebih karena visualnya indah.