Model Playboy yang Berfoto Bugil di Hagia Sophia Akhirnya Minta Maaf
Marisa Papen (instagram @haberler)

Bagikan:

JAKARTA - Model Playboy Marisa Papen akhirnya meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya dua tahun lalu. Saat itu, ia melakukan pemotretan bugil di Turki.

Papen memamerkan kemaluannya di luar Hagia Sophia. Tak ayal, pemotretan kontroversial tersebut memicu kemarahan publik.

Penduduk setempat tidak terima landmark keagamaan Istanbul yang berdiri sejak 537 Masehi dinodai Papen. Namun saat itu, model asal Belgia itu tidak melihat ada yang salah dengan jepretannya.

Dalam sebuah postingan blog, dia menyiratkan bahwa menanggalkan pakaian adalah protes terhadap tirani agama.

"Ini semua tentang pesan, dan pesannya adalah tentang membuat orang berpikir sendiri melalui citra kita," kata dia dilansir dari Daily Star, Jumat, 22 Januari.

“Kami mencoba untuk membantu orang-orang membebaskan diri dari pemenjaraan mental mereka oleh pemerintah dan agama di planet ini. Kami semua menjadi begitu buta dan bodoh sehingga kami menerimanya. Kami tidak mempertanyakan apapun lagi. Semuanya dikontrol, dimanipulasi," dia menambahkan. 

Namun, kini Papen berubah pikiran. Sang model baru-baru ini mengeluarkan permintaan maaf kepada rakyat Turki menyusul laporan yang menyebutkan dirinya diduga menghadapi hukuman penjara karena aksi kontroversialnya tersebut.

“Saya ingin meluangkan waktu sejenak untuk menjelaskan alasan dan filosofi saya. Saat saya berkunjung ke Turki pada 2018, itu dalam semangat cinta, didorong oleh mimpi persatuan," Papen menuturkan.

"Pekerjaan saya sering dilihat sebagai kontroversial, tetapi sebenarnya hanya tubuh manusia yang berdiri untuk kesetaraan dan kebebasan. Saya menciptakan beberapa citra yang mengungkapkan pemisahan antara mengikuti dan kebebasan.

Foto kontroversial Marisa Papen di Hagia Sophia (Foto: Daily Star)

“Niat saya adalah untuk menginspirasi perubahan positif, untuk menutup celah dan untuk menerangi apa yang tersembunyi atau tertekan dalam bayang-bayang masyarakat.

"Kepada orang-orang yang mungkin saya sakiti dengan pernyataan artistik saya, saya minta maaf."

Meskipun aktivisme telanjangnya banyak dikritik, Papen tidak berencana untuk menghentikan kegiatan pemotretan tanpa busananya dalam waktu dekat.

“Gambaran yang lebih besar ada di luar tabir. Saya sangat berkomitmen untuk menormalkan dan merayakan tubuh manusia. Alangkah baiknya jika Anda mau bergabung!”