Bagikan:

JAKARTA - Untuk sekedar melihat satu buah apel merah, mata kita membutuhkan peran setiap bagian mata berfungsi dengan baik, terutama saraf optik mata. Optic nerve atau saraf optik adalah saraf pada retina yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal ke otak sehingga kita dapat melihat benda-benda tersebut.

Adanya gangguan pada saraf optik seperti glaukoma berisiko mengganggu penglihatan. Tetapi, apa sih penyebab glaukoma?

Penyakit glaukoma merupakan kondisi serius yang membutuhkan pertolongan medis sebab kondisi ini dapat mengacu pada hilangnya penglihatan. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan pada salah satu bagian mata sehingga kerusakan saraf optik tak terhindarkan.

Seperti halnya katarak, glaukoma harus dicegah sebelum terlambat. Pemberian  vitamin mata sangat direkomendasikan untuk mencegah penyebab glaukoma agar mata selalu sehat.

Penyebab Penyakit Mata Glaukoma

Saraf optik yang baik adalah saraf optik yang berhasil mengantarkan sinyal ke otak dengan baik sehingga otak dapat mengubah sinyal tersebut menjadi gambar dari benda-benda yang kita lihat.

Adanya gangguan pada saraf optik jelas akan menghambat proses tersebut, salah satunya adalah glaukoma.

Apa itu penyakit glaukoma? Penyakit glaukoma adalah suatu kondisi ketika saraf optik pada retina mengalami kerusakan akibat meningkatnya cairan di dalam mata (intraokular).

Seharusnya, cairan mata keluar setiap kali mata berkedip sehingga permukaan mata terhidrasi dengan baik guna mencegah terjadinya mata kering. Namun, ketika saluran yang mengeluarkan cairan mata tersumbat, maka cairan tersebut akan menyebabkan tekanan di dalam mata meningkat dan menekan saraf optik.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan saraf optik mengalami kerusakan dan memicu terjadinya glaukoma. Adapun penyebab kedua yaitu stres oksidatif yang memicu efek radikal bebas yang berisiko mengakibatkan kerusakan sel pada saraf optik.

Tidak boleh disepelekan, glaukoma merupakan penyebab kebutaan nomor dua setelah katarak. Nyatanya, kondisi ini jarang sekali terdeteksi di awal sehingga pengobatan pun terlambat dilakukan sehingga memicu terjadinya kebutaan.

Selain itu, penderita glaukoma mungkin tidak menyadari kondisi ini karena glaukoma tidak menimbulkan rasa nyeri sama sekali. Untuk mendeteksinya, pemeriksaan mata secara menyeluruh harus dilakukan.

Tak pandang usia, penyakit glaukoma dapat menyerang siapapun di segala usia, mulai dari bayi, anak-anak hingga usia lanjut. Oleh karenanya, kita perlu melakukan berbagai tindakan untuk mencegah penyebab glaukoma pada mata.

Hal seperti ini harus kita pahami dengan baik sebab glaukoma tidak dapat disembuhkan bahkan dengan operasi sekalipun. Tindakan medis yang dilakukan oleh ahli medis atau dokter spesialis mata hanya bertujuan untuk mengurangi tekanan di dalam mata sehingga perkembangan glaukoma dapat dicegah.

Saat melakukan tindakan medis, dokter mata mungkin akan memberikan obat-obatan berupa pil atau tetes mata yang digunakan untuk mencegah penyebab glaukoma berkembang lebih jauh.

Pun sama halnya dengan prosedur operasi. Prosedur ini hanya dilakukan untuk mengatasi sumbatan cairan mata yang menjadi penyebab glaukoma. Diharapkan, tekanan di dalam mata akan berkurang.

Prosedur bernama laser peripheral iridotomy mungkin dipertimbangkan oleh dokter. Prosedur laser ini dilakukan untuk membuat semacam lubang kecil pada iris mata untuk mengalirkan cairan mata yang terjebak.

Sumber Antioksidan Untuk Mencegah Penyakit Glaukoma

Sudah bukan rahasia lagi kalau antioksidan memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan mata. Antioksidan berfungsi untuk menangkal segala jenis radikal bebas yang memicu terjadinya penyakit mata.

Pada kasus glaukoma, antioksidan berperan dalam mencegah efek radikal bebas akibat stres oksidatif yang menyebabkan kerusakan pada saraf optik. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dengan mengonsumsi makanan tinggi antioksidan merupakan salah satu cara mencegah glaukoma pada mata.

Perlu kita tahu bahwa ada begitu banyak jenis antioksidan yang mendukung kesehatan mata, seperti vitamin A atau beta-karoten, vitamin C, vitamin E, dan lutein.

Jenis antioksidan tersebut banyak terkandung di dalam sumber makanan yang berasal dari tumbuhan (nabati) seperti buah-buahan dan sayur.

Kendati demikian, tahukah kalian makanan apa sajakah yang menjadi sumber antioksidan yang baik untuk kesehatan mata? Berikut ini adalah sumber antioksidan yang dapat kamu konsumsi sehari-hari, di antaranya meliputi:

1. Buah Bilberry. Secara fisik, buah bilberry sekilas mirip dengan blueberry. Selaras dengan studi penelitian di dalam Journal of Medical Food, buah beri yang satu ini kaya akan kandungan antioksidan bernama antosianin.

2. Wortel. Bukan rahasia lagi kalau sedari dulu wortel dikenal baik untuk kesehatan mata. Di dalam wortel terkandung salah satu jenis antioksidan yaitu beta-karoten yang dikenal juga dengan vitamin A.

3. Buah Blueberry. Selain rasanya yang manis-asam menyegarkan, buah blueberry mengandung flavonoid dan antosianin yang sangat baik untuk mencegah radikal bebas akibat stres oksidatif penyebab glaukoma.

4. Bunga Marigold. Berwarna oranye kekuningan, kelopak mata bunga marigold merupakan sumber antioksida berupa lutein yang sangat tinggi. Kandungan lutein sendiri dikenal dapat meningkatkan penglihatan akibat glaukoma.

5. Madu. Madu merupakan agen anti-inflamasi dan antioksidan yang banyak digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit mata, termasuk glaukoma.

Semua sumber antioksidan di atas sangat disarankan untuk dikonsumsi guna memelihara kesehatan mata, khususnya mencegah penyebab glaukoma berkembang lebih parah. Namun, akan sangat sulit bagi kita untuk memenuhi asupan antioksidan dengan mengonsumsi buah bilberry, blueberry, bunga marigold, wortel, dan madu setiap hari.

Selain pertimbangan dari segi harga, sumber antioksidan tersebut kerap kali sulit ditemukan, terutama di kota-kota kecil yang hanya ada jenis makanan tertentu saja.

Tetapi, kamu tidak perlu khawatir sebab semua bahan tersebut terkandung di dalam satu botol vitamin mata Eyebost.

Bahan-bahan alami seperti buah bilberry, blueberry, wortel, dan bunga marigold yang dikombinasikan dengan madu asli, membuat Eyebost menjadi vitamin mata dengan kandungan antioksidan yang tinggi akan flavonoid, polifenol, lutein, vitamin C dan E.

Terbuat dari 100% bahan alami, Eyebost sangat dikonsumsi oleh segala usia, mulai dari balita berusia di atas 2 tahun, remaja, orang dewasa, hingga kalangan lanjut usia. Mengonsumsi dalam jangka panjang tidak akan menyebabkan efek samping atau dampak negatif bagi tubuh, asalkan dikonsumsi sesuai dengan dosis yang tertera pada box kemasannya.

Dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi Eyebost adalah salah satu cara mencegah glaukoma pada mata serta mencegah glaukoma itu sendiri berkembang lebih jauh sehingga risiko kebutaan dapat ditekan. (ADV)